"Jadi, biarlah tadi bukan pidato politik, melainkan rasa syukur dan ungkapan tentang pentingnya persistensi, daya tahan, bahwa seorang aktivis itu dalam situasi apa pun harus tetap bertenaga tak boleh menyerah, karena di situlah kami bisa memupuk harapan," ucapnya.

Dia menilai bila seseorang tak mempunyai harapan, maka artinya akan hampir identik dengan kematian alias wassalam.

Karena itu, yang menghidupkan itu sebenarnya harapan.

"Yang penting sekarang menikmati suasana seperti ini dahulu."

"Suasana seperti ini kan tak saya dapatkan lebih dari sembilan tahun."

Baca juga: Spesialis Curanmor di Masjid dan Mushola Ditangkap Polisi, Pelaku Sudah Beraksi 24 Kali

"Saya bisa bertemu dengan adik-adik saya, tapi kan jumlahnya terbatas dan tempatnya berbeda, tapi ini kan di cuaca yang lebih segar dan lebih indah merdeka."

"Selama ini kan kemerdekaan dirampas, saya tidak bicara dirampas dengan cara apa tapi yang pasti dirampasnya dengan cara yang batil," ujarnya.

Ketika disinggung soal bakal bergabungnya dengan partai kebangkitan nasional (PKN), Anas mengaku nanti dia akan berbicara khusus dengan I Gede Pasek serta kawan-kawannya.

"Sekarang konsentrasi ibadah Ramadan dulu, jadi ibadah politiknya nanti, ini ibadah spiritual dulu," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Anas Urbaningrum Enggan Bicara Soal Politik di Hari Bebasnya, Terungkap Ini Agenda Berikutnya