Rekayasa Lalu Lintas saat Jembatan Otista Bogor Dibongkar, Dua Skema Kembali Berubah, Ini Titiknya

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengamanan arus lalu lintas di sekitaran Lippo Keboen Raya Bogor yang nantinya akan dua arah saat Jembatan Otista di bongkar

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota kembali beberkan dua perubahan skema rekayasa lalu lintas saat Jembatan Otista dibongkar.

Perubahan itu terjadi di ruas Jalan Jalak Harupat (Taman Sempur), Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor serta di Jalan Jenderal Sudirman.

Untuk di Jalan Jalak Harupat kendaraan masih bisa menggunakan ruas jalan ini seperti biasanya.

"Iya benar. Diruas jalan itu (Jalak Harupat) masih bisa digunakan sama seperti biasa," kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (17/4/2023).

Semula, Jalan Jalak Harupat ini akan terkana imbas pembangunan dan akan dirubah pola lalu lintasnya.

Dalam rencana awal, satu bulan lalu, Jalan yang memang masih berada dekat dengan kawasan Kebun Raya Bogor ini tidak bisa digunakan bagi kendaraan yang mengarah dari arah Jalan Juanda.

Kendaraan dari arah Jalan Juanda harus belok kiri ke arah Jalan Jenderal Sudirman dan tidak bisa belok kanan langsung menuju Jalan Jalak Harupat ini.

Sedangkan, Jalan Jalak Harupat berbalik arus dari sebelumnya.

Kendaraan yang bisa mengakses jalan ini hanya kendaraan dari arah Tugu Kujang yang kemudian diarahkan ke arah kanan atau arah Simpang Denpom untuk kemudian mengakses jalan Jenderal Sudirman.

"Saat ini, masih sama seperti sebelumnya. Nanti, dari arah Sudirman bisa langsung ke Jalak Harupat atau Taman Sempur. Untuk kendaraan yang mengarah ke Baranangsiang dari Jalak Harupat masih sama seperti yang sudah terjadi saat ini. Mereka bisa belok kanan di Lippo Keboen Raya. Tapi, tidak bisa ke Otista langsung. Harus masuk ke Siliwangi dulu," jelas Galih.

Untuk Jalan Jenderal Sudirman yang rencana awal akan diberlakukan satu arah, kali ini masih bisa digunakan dua arah, sama seperti sebelumnya.

Kendaran masih bisa menuju Air Mancur serta Jalan Pemuda.

Baca juga: Warga Kota Bogor Tumpah Ruah ke Jalan, Kawasan Otista dan Simpang BTM Padat

Pun, dengan kendaraan yang mengarah dari Ahmad Yani.

Semula, dari arah Ahmad Yani tidak bisa menggunakan Jalan Jenderal Sudirman atau menuju Air Mancur karena rencana awalnya di titik itu akan satu arah.

Saat ini, jalur bisa digunakan seperti biasanya sehingga kendaraan dari arah Jalan Ahmad Yani masih bisa langsung menuju bundaran Air Mancur dan Jalan Jenderal Sudirman.

Kendaraan yang hendak menuju ke Taman Sempur masih bisa digunakan

Galih menjelaskan, perubahan itu didasari karena diruas jalan tersebut banyak aktifitas vital.

Mulai dari banyaknya sekolah, serta aktifitas transportasi umum.

"Awalnya itu Jalan Jalak Harupat dibawa turun ke bawah dari arah Tugu Kujang dan berubah. Tapi, kita lihat Ahmad Yani tidak bisa semuanya lurus ke atas melalui Simpang Warung Jambu. Karena disitu juga banyak sekolah terus jalur Biskita, jalur angkot. Sehingga Ahmad Yani tetap ke air mancur bisa maupun yang arah air mancur ke jambu dua bisa," jelas Galih.

Baca juga: Waduh ! Proyek Jembatan Otista Kota Bogor Dikerjakan Oleh Kontraktor yang Pernah Kena Blacklist

Sementara itu, perubahan di ruas jalan itu, tidak akan berpengaruh terhadap rencana di titik lain.

Kendaraan dari arah Tugu Kujang yang hendak masuk ke Otista harus mengakses Jalan Siliwangi.

Nantinya, kendaraan hanya bisa masuk melalui Jalan Suryakencana.

Lawang Suryakencana yang semula menjadi pintu masuk kendaraan dari arah Jalan Otista, menjadi pintu keluar bagi kendaraan.

Lalu, untuk di sekitaran RS PMI Kota Bogor, tetap akan diberlakukan dua arah.

Untuk dari arah Empang atau sekitaran Mall BTM, masih bisa belok kiri ke Jalan Juanda.

Baca juga: Jembatan Otista Kota Bogor Dibongkar H+4 Lebaran, Lalu Lintas Ditutup Total

"Nanti bisa langsung masuk ke Jalan Juanda dan masuk ke Jalak Harupat belok kanan serta ke kiri ke Sudirman maupun Mancur," tambah Galih.

Disinggung soal pelaksanaan, Galih menyebutkan idealnya, diberlukan setelah musim mudik lebaran di Kota Bogor.

Galih berharap, skema itu diterapkan setelah tanggal 1 Mei 2023.

"Saya khawatir nanti kalau sehabis lebaran masyarakat masih melakukan aktifitas dan kita juga berharap masyarakat tidak terganggu baik yang masuk maupun yang keluar ke Kota Bogor," tandasnya.

Berita Terkini