Meski merupakan seorang PNS, Husein pun kerap mengalami kendala ekonomi.
Bahkan ia harus membagi uangnya untuk murid-muridnya yang juga kekurangan.
"Selama ini kan ngajar di Bandung, di mana ekonomi sebawah-bawahnya tuh ketaran. Berbeda dengan Pangandaran, sebawah-bawahnya tuh memang memprihatinkan," ucapnya.
Husein menceritakan pengalaman dirinya saat didatangi oleh muridnya meminta bantuan mengerjakan PR sekolah lantaran tidak memiliki ketersediaan layanan Internet.
"Ada murid tiba-tiba datang, tidak ada kuota katanya. Saya bantu untuk tethring. Karena sudah malam hari akhirnya pergi ke ATM di mana saldo tersisa Rp 150.000," ujarnya.
"Semua uang itu saya bagi tiga, setiap murid dapat Rp 50.000 karena murid yang datang dua orang untuk beli kuota, sisa Rp 50.000 untuk saya bertahan hidup," jelasnya.
Baca juga: Kekayaan Dani Kepala BKPSDM Pangandaran Naik Rp 2 Miliar, Kini Bantah Laporan Pungli Guru Husein
Kegiatan belajar mengajar sering ia unggah di media sosial. Tak disangka, salah satu postingannya mendapat atensi di dunia maya.
"Ada orang yang menghubungi saya di Instagram karena prihatin melihat baju seragam anak didik saya terlihat lusuh. Akhirnya transfer Rp 1 juta, saya alokasikan untuk kebutuhan murid," katanya.
Tidak mendapat pemasukan lagi sebagai seorang ASN, Husein memiliki sampingan pekerjaan dari mulai menyanyi di kafe hingga acara pernikahan.
"Dari Desember tidak ada pemasukan, tapi ya bisa lah hidup sampai sekarang. Saya punya kerjaan lain untuk nyambung hari ke hari," ucapnya.
Husein menyebut dirinya seorang "lucky bastard" saat mendaftar CPNS 2019 di tengah persaingan yang sangat ketat untuk menjadi seorang ASN.
"Sekali daftar langsung lolos. Saya memiliki ketertarikan sebagai tenaga pendidik, bukan melulu seorang ASN," ujarnya.
Pangandaran tempat yang dipilihnya setelah berunding dengan orang tua.
"Pangandaran tanah kelahiran Nenek, ada tanah warisan di sana. Sekalian lah dikelola daripada tanahnya hanya jadi kebun nggak jelas," ujar Husein.
Ia memiliki passion sebagai tenaga pengajar saat harus praktik pengalaman lapangan (PPL) di salah satu sekolah di daerah Cimahi.