TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ucapan terima kasih tak henti terucap dari bibir Neneng Mulyaningsih (41) ketika berjumpa dengan Jam kesnews di RS UMMI Kota Bogor pada Selasa (02/05).
Neneng sedang menemani anaknya Alvian (13) menjalani pemulihan pasca-operasi setelah dua hari lalu menjalani operasi sinusitis di RS UMMI Kota Bogor.
Neneng mengaku sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan.
Meski kini sedang kesulitan ekonomi karena suaminya belum memiliki mata pencaharian, Neneng tidak khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk operasi maupun rawat inap anaknya.
"Terimakasih dari saya dan keluarga karena dengan adanya Program JKN ini sangat membantu kami dalam berobat. Anak saya jadi bisa operasi karena penyakit sinusitisnya dan bisa rawat inap juga dengan nyaman selama masa pemulihan. Saya sangat bersyukur karena sudah memiliki BPJS Kesehatan dari lama sehingga proses pengobatan saya dan keluarga juga berjalan lancar," Kata Neneng, Selasa (02/05).
Sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), Neneng mendapatkan hak kelas perawatan di kelas 3.
Ia menjelaskan bahwa sebelum terdaftar sebagai peserta PBI, ia juga sempat terdaftar menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 dan Pekerja Penerima Upah (PPU) di kelas 1.
Meskipun hanya memiliki fotocopy kartu JKN versi lama, Neneng tetap menerima manfaat yang sama seperti peserta lainnya.
Mulai dari biaya rawat inap, pemberian obat, pemeriksaan penunjang dan tindakan lainnya yang sesuai dengan indikasi medis.
Neneng yakin, selama data peserta JKN mengikuti prosedur yang berlaku dan kepesertaannya berstatus aktif, maka dipastikan peserta dapat berobat mesipun tidak memiliki kartu fisik BPJS Kesehatan.
Sebagai penggantinya, maka peserta JKN bisa berobat menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau di Aplikasi Mobile JKN.
"Dulu saya sempat daftar sebagai peserta JKN mandiri, terus pernah juga terdaftar di perusahaan suami dan mendapat hak kelas perawatan di kelas 1. Namun setelah suami saya berhenti dari perusahaannya karena habis kontraknya, saya langsung daftar jadi peserta segmen PBI. Ia juga mendengar kabar juga bahwa untuk peserta PBI ada kuotanya. Saya sudah cemas takut kehabisan kuota, namun saat saya daftar ke kelurahan ternyata bisa langsung didaftarkan saat itu juga. Tidak lama kemudian saat saya coba untuk berobat, statusnya sudah aktif," Kata Neneng.
Neneng menyampaikan bahwa ia dan keluarganya telah merasakan banyak manfaat BPJS Kesehatan.
Baca juga: Tak Khawatir Dengan Biaya Pengobatan, Program JKN Buat Uang Mahasiswi Aman
Selain anaknya Alvian yang telah menjalani operasi sinusitis, Neneng juga pernah menjadi pasien BPJS Kesehatan yang mengalami pengobatan penyakit jantung.
Selama menjadi pasien yang menggunakan jaminan BPJS Kesehatan, baik di FKTP maupun di FKRTL Neneng merasakan pelayanan yang diberikan baik dan tidak pernah mengalami keluhan terkait iurbiaya.