TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penyelidikan kembali kasus Subang yang sempat buntu selama nyaris dua tahun memantik kekesalan di hati seseorang.
Di tengah gencarnya pihak kepolisian memeriksa belasan saksi kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia, ada sosok yang mengamuk.
Sosok tersebut rupanya kesal karena yayasan yang dikelola korban pembunuhan semasa hidup kembali diusik.
Seperti diketahui, almarhum Tuti adalah pemilik Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Tak sendirian, yayasan pendidikan itu dikelola Tuti bersama sang suami, Yosef.
Terkait yayasan tersebut, pihak kepolisian yakni Polda Jabar dan Polsek Jalan Cagak kembali menyelidikinya.
Hal tersebut diungkap salah seorang saksi kunci yang baru-baru ini diperiksa pihak kepolisian, Dedi.
Dedi merupakan mantan pegawai Yayasan Bina Prestasi yang juga pernah bertindak sebagai bendahara.
Atas kasus pembunuhan Tuti dan Amalia yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu, Dedi kembali diperiksa kepolisian.
Dalam pemeriksaan tersebut, Dedi pun dicecar 40 pertanyaan selama 7 jam oleh penyidik.
Salah satu pertanyaan yang diulas penyidik ke Dedi adalah soal yayasan.
Cerita tersebut disampaikan Dedi kepada seorang wanita yang dikenalnya yang juga fokus mengusut kasus Subang.
Baca juga: CERITA Saksi Kunci 7 Jam Dicecar Polisi soal Kasus Subang, Dedi Mendadak Gelagapan Ditanyai Ini
"Tambahan BAP tentang yayasan ada enggak?" tanya sang wanita dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Anjas Asmara, Kamis (3/8/2023).
"Yayasan tadi dibahas tapi itu mah pihak kepolisian dan penyidik yang lebih (berwenang memberikan informasi)," pungkas Dedi.
Ikut curhat ke Dedi, wanita yang tak disebutkan namanya itu membongkar sebuah insiden.