"Berangkat dari sekolah jam 5.30 WIB," kata sang ibu.
Meski sudah berangkat pagi-pagi, namun nyatanya Faisal masih sering terlambat ke sekolah karena jaraknya sangat jauh.
Meski begitu, sang ibu mengatakan kalau Faisal tak pernah mengeluh dengan kondisinya itu.
"Gak pernah ngeluh, gak pernah cerita apa-apa," ungkapnya.
Bukan cuma tak punya ongkos, Faisal juga bahkan tak punya uang untuk jajan.
"Gak minta tapi kadan dikasih uang jajan Rp 5.000 atau 10.000 kalau lagi ada," kata ibunya.
Karena perjalanan ke sekolah yang jauh, Faisal juga pernah mengalami sepatu robek.
"Sepatunya pernah robek, kalau ada uang beli lagi, kalau sekarang masih bisa dipakai," ungkapnya.
Sementara itu untuk seragam sekolah anaknya, ibu Faisal biasanya meminjam kepada tetangga.
"Biasa pinjam ke tetangga, kadang dikasih kadang enggak," kata dia.
Jangankan untuk memberikan uang jajan kepada Faisal, untuk makan sehari-hari pun diakuinya masih kekurangan.
"Kadang kalau habis beras diam saja, tidak berani minta tolong ke tetangga," ungkap sang ibu.
Murid pendiam
Rupanya Muhammad Faisal merupakan siswa kelas 2 di SMPN 1 Bosso, Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Wali Kelas Faisal, Risa mengatakan, jarak dari rumah muridnya ke sekolah itu sekitar 20 km.