Sempat membawa bayinya usai sehari dilahirkan, Siti pun memakaikan baju warna kuning.
Namun entah kenapa saat mau dibawa pulang, bayi tersebut berganti baju menjadi warna merah muda.
"Pas pulang bajunya juga beda saya ngasihin baju kuning kok dikembaliin ke saya itu pink, kata susternya 'emang saya ngurusin bayi cuma satu aja, banyak bu, wajar aja kalau baju doang ketuker'," ungkap Siti.
Atas perlakuan tersebut, Siti pun kesal.
Terlebih pada tiga suster yang menurutnya tidak jujur soal bayi tertukar.
"Satu suster yang buka gelang, dua yang dateng ke rumah. Saya gedek sama suster yang tiga itu kenapa engga jujur," pungkas Siti.
Baca juga: Ibu Bayi Tertukar di Bogor Ungkap Momen Haru Saat Bertemu Pasien Lain yang Diduga Bayinya
- Pihak Rumah Sakit Bersuara
Sementara itu, cerita yang diurai Siti Mauliah turut direspon pihak RS Sentosa.
Gregorius B Djako selaku juru bicara RS Sentosa menyebut pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
Termasuk dengan memeriksa para perawat yang diduga terlibat dalam kasus bayi tertukar.
"Soal gelang itu yang sedang kami dalami. Untuk menyatakan itu kelalaian atau tidak yang dilakukan suster itu sedang kami dalami," imbuh Gregorius B Djako saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (11/8/2023).
Diungkap Gregorius, para perawat mengalami trauma usai insiden bayi tertukar tersebut.
"Kami sejak kejadian bulan Mei memanggil semua perawat, karena mereka trauma. Kami panggil satu persatu minta penjelasan yang akurat," kata Gregorius B Djako.
Tegas terkait kasus bayi tertukar, pihak RS Sentosa sampai memberikan Surat Peringatan (SP) kepada tiga perawat yang diduga terlibat.
"Baru posisi sekarang ini baru disampaikan saja hari ini, rumah sakit sudah kasih SP kok, tiga (perawat) kalau enggak salah. Kita kasih SP untuk apa? bahwa rumah sakit itu tidak tinggal diam. Semuanya akan kita lakukan sesuai mekanisme juga," ucap Gregorius B Djako.
Baca juga: Pengakuan Terduga Ibu Bayi Tertukar di Bogor, Tak Siap Mental untuk Tes DNA, Kini Dibujuk Keluarga
- Ciri-ciri Bayi Siti
Perihal sosok bayinya, Siti mengaku punya perasaan mendalam.