"Lalu sahabat tanya 'bagaimana mungkin solawat kami dibawa ke makammu, kamu kan sudah mati dimakan cacing tanah'."
"Dijawab oleh nabi 'Allah mengharamkan tanah memakan jasad para nabi," tutur ustaz kondang tersebut.
Kemudian, sambung dia, ada juga orang biasa bukan golongan para nabi yang jasadnya utuh setelah lama dikuburkan.
Menurutnya, mereka adalah golongan orang-orang soleh yang kerap mengajak orang ke jalan Allah lah yang jasadnya akan utuh ketika sudah dikuburkan.
Ia menjelaskan, ada orang bertanya katanya dikampungnya saat terjadi pemindahan karena digusur, tapi ketika digali jasadnya ada yang masih utuh padahal orang tersebut bukan nabi.
Menurutnya, ulama pewaris nabi meskipun bukan seorang doktor atau ustaz terkenal namun perbuatannya mengikuti nabi maka jasadnya akan dijaga.
"Walaupun hanya ustaz kampung yang mengajar, tapi perbuatan dia perbuatan nabi. Tugas nabi dilanjutkan oleh alim ulama. Itulah kenapa jasad para orang soleh tidak dimakan cacing tanah," terangnya.
Baca juga: Mengenal Pemilik Jasad Utuh dan Wangi Meski Terkubur Puluhan Tahun di Bogor, Amalannya Jadi Nyata?
Meski demikian, berdasarkan perkataan dokter dan para ahli menyebut jasad yang utuh karena ada pengapuran.
"Kata sebagian pakar bumi dan kata dokter, pada beberapa jenazah yang ditemukan utuh katanya terjadi pengapuran. Berubah kulit itu jadi kapur, cacing tidak mau makan kapur karena itu bukan makanan dia. Itu alasan logisnya dari beberapa dokter yang saya baca dari beberapa jenazah yang tidak hancur dimakan cacing tanah," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Sehingga, kata dia, berdasarkan ilmu logikan dan hadist nabi soal jasad utuh itu sudah jelas
"Jadi dua-dua ada dalilnya, secara hadits nabi dan logika akal," tandasnya.