Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG SINDUR - Warga Kampung Nagrog RT 2/5 Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, memiliki alternatif usai airnya tercemar bahan bakar minyak (BBM).
Warga sekitar, Isyad (57) menjadikan air isi ulang galon untuk kebutuhan hidup per harinya.
Isyad menggunakan air galon untuk Mandi Cuci Kakus (MCK).
"Karena airnya masih jernih jadi reaksi masyarakat terutama masyarakat yang terdampak masih bisa digunakan untuk MCK, kecuali untuk minum ya ada rasa bau udah gak berani lagi," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Sumur Air Tercemar BBM di Gunungsindur Diduga Pertalite, Dicoba di Motor Mesinnya Nyala
Menurutnya sudah lebih dari dua hari ini setidaknya ada dua rumah salah satunya milik Sumiyati (53) yang airnya sudah berubah warna menjadi biru mirip Pertamax.
Semenjak perubahan warna tersebut dirinya mandi menggunakan air galon.
"Kalau saya si ya baru saat ini aja pakai galon, mungkin yang terdampak sejak Rabu itu udah agak lama pakai galon," ungkapnya.
Di sisi lain, Sumiyati (53) yang merupakan warga paling terdampak dari terkontaminasinya Bahan Bakar Minyak dengan air bersih miliknya, mengaku sudah seminggu menutupi kebutuhan MCK-nya menggunakan galon.
"Kurang lebih sudah seminggu ini sudah pakai galon, urusan rumah tangga, buat minum, mandi, nyuci," kata Sumiyati.
Dirinya menceritakan meskipun air di rumahnya kadang warnanya kembali normal, namun ia enggan menggunakan air tersebut. Sebab menurutnya bau yang tercium tidak enak apabila digunakan untuk mandi.
"Belum bisa nyuci. Airnya terkendala ya bau itu buat mandi gak enak, airnya bening tapi aromanya gak enak," bebernya.
Baca juga: Polisi Sebut Air Sumur Mirip BBM di Gunungsindur Diduga Tercemar dari SPBU, 12 Rumah Terdampak
Sampai saat ini Sumiyati tercatat sudah mengeluarkan setidaknya 10 galon untuk satu Minggu.
"Air galonnya isi ulang saya mah, tapi gak semuanya beli kadang pake air ini ya meskipun bau. Tapi kalau galon dihitung-hitung saat ini sudah sekitar 10 galon buat seminggu, 1 galonnya Rp 4.000 berarti seminggu Rp 40.000 buat galon," pungkasnya.