Sumur Bensin di Bogor

7 Tahun Warga Gunungsindur Mandi Pakai Air Bensin, SPBU Diduga Cemari Sumur Kini Tak Jual Pertalite

Penulis: Reynaldi Andrian
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mirisnya warga di sekitar SPBU Pertamina yang berada di wilayah Gunungsindur, Kabupaten Bogor tercemar air bensin sehingga harus mandi pakai Pertalite selama 7 tahun, kini kasus tersebut sedang diselidiki polisi setlah viral di media sosial

Benar saja, saat itu motornya menyala dengan menggunakan air sumur warga yang tercemar bensin.

"Saya coba dari keran saya tuangkan ke gelas plastik memang bensin, dan dicoba ke motor, dikosongkan dulu tuh (tangki) motornya, nyala," kata Dace Hatomi.

Menurut pihak SPBU, bensin yang tercemar ke sumur warga itu adalah jenis Pertalite.

Maka dari itu, dengan adanya bukti ini pemerintah Kecamatan Gunungsindur meminta SPBU terkait untuk mengosongkan tangki Pertalite.

Viral air sumur warga Gunung Sindur Bogor bisa nyala saat disundut api, warnanya hijau mirip BBM. Ternyata gara-gara tercemar bensin di SPBU (kolase Instagram)

"Saya minta dari manajemen SPBU untuk melihat secara langsung. Saya undang, minta datang ke lokasi, supaya dia langsung melihat cairan apa yang keluar dari keran air itu. Dan pada saat itu kata dia itu pertalite," kata Camat Gunungsindur, Dace Hatomi, Jumat (8/9/2023).

"Sampai kondisi pencemaran diatasi dan normal kembali, saya minta ke SPBU itu," kata Dace Hatomi.

SPBU diselidiki polisi

Sementara itu, menurut sekuriti SPBU 34-16317 yang enggan disebutkan namanya, saat ini kasus tersebut sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Sekarang ini lagi ada penyelidikan polisi, semuanya lagi ada penyelidikan polisi sampai saluran ini (BBM) juga udah di garis polisi," ujarnya, Jumat (8/9/2023).

Bahkan, pasca viral dan diduga mencemari air sumur warga, SPBU tersebut tidak menjual BBM jenis Pertalite.

Baca juga: Ini Penampakan SPBU Diduga Cemari BBM ke Air Sumur Warga Gunungsindur, Kini Sedang Diselidiki Polisi

"Dari pihak SPBU kita udah nggak buka pertalite karena pemerintah udah nggak buka pertalite tapi yang lainnya masih berjalan," ungkapnya.

Berita Terkini