"Danu itu gak deket sama kedua orang ini, tapi Danu ya tahu lah," kata Taufan.
Kemudian setelah keduanya masuk ke dalam, Danu pun mengaku diminta oleh Yosef untuk mengambil golok yang ada di atas meja di dapur.
Saat itu menurut Danu semua ruangan gelap, hanya lampu dapur yang menyala.
"Setelah ambil golok, mau dikasih ke Pak Yosef diambil sama Arighi, Danu disuruh keluar lagi. Alasannya untuk jaga situasi," tuturnya.
Danu pun akhirnya kembali menunggu di luar rumah.
Namun Danu mengaku mendengar teriakan Amel dari dalam rumah dan ia pun spontan langsung berlari masuk.
"Danu masuk ke dalem lihat Amel lagi koma, sakaratul maut gitu. Dia hanya lihat Abi jedukin kepala Amel ke tembok," kata Achmad Tuafan.
Dalam kondisi itu, kata Danu, ia justru diberita perintah oleh Yosef.
Menurutnya, Yosef meminta Danu untuk membawa jenazah Tuti dari kamarnya ke ruang tv.
Sementara itu, pengacara Yosef Hidayah, Mimin, Arighi dan Abi, Rohman Hidayat bersikukuh bahwa kliennya bukan pelaku pembunuhan.
Rohman menekankan bahwa keterangan dari keempat tersangka ini masih tetap sama sejak awal.
Menurut dia, pada tanggal 17 Agustus malam itu Yosef tidur di rumah Mimin.
Ia kemudian bangun pada pukul 05.00 WIB, lalu menuju ke tukang surabi dan langsung ke rumah Tuti untuk mengambil stik golf.
Sedangkan sang istri muda, Mimin mengaku ketiduran saat menonton sinetron.
Mimin sempat dibangunkan oleh Yosef namun kembali tertidur.
Sementara itu Abi mengaku tidur di rumah pada malam itu.
Sedangkan sang kakak, Arighi mengaku bekerja menjaga konter.