Bahkan, Arighi masih bekerja guna mencari nafkah untuk keluarga.
Sejak lima tahun lalu, Arighi memang diketahui berprofesi sebagai penjaga konter HP.
Dari profesi itulah Arighi bisa menghidupi kebutuhan keluarganya, termasuk Mimin dan Abi.
Hal itu pernah diakui oleh Mimin yang menyebut sang putra sulung jadi tulang punggung keluarga.
"Sehari-hari biaya dapur dibantu Arighi?" tanya Mbak Suci.
"Ya sedikit-sedikit lah," pungkas Arighi.
"Arighi yang membantu perekonomian keluarga?" tanya Mbak Suci lagi.
"Ya sedikit lah enggak banyak," kata Arighi malu-malu.
Status tersangka yang disandangnya ternyata tak mempengaruhi penilaian masyarakat kepada Arighi.
Pemuda asli Subang itu bahkan mengakui pemilik konter HP tempatnya bekerja tetap baik memperlakukannya.
Arighi pun masih boleh bekerja di sana.
"Owner juga yang punya toko baik. Dan yang beli biasa aja alhamdulillah," imbuh Arighi.
Sementara itu untuk omset penjualan konter HP, Arighi mengaku tidak ada masalah.
Sekalipun banyak pembeli yang sadar dirinya terseret kasus Subang, Arighi menyebut para pelanggan tidak terpengaruh.
"Ngaruh ke penjualan omset?" tanya Mbak Suci.
"Alhamdulillah enggak, aman. Mereka (pelanggan) enggak percaya apa yang dibilangin si Danu itu benar. Orang saya sehari-hari di sini," ujar Arighi.