Demi kesembuhan Amel, Tuti sampai mati-matian berkorban.
Yakni Tuti berbulan-bulan menunggu putrinya berobat patah tulang.
"Sampai ditungguin, pak haji bilang ke mamahnya (Tuti) 'bu, sayang anak cewek sampai ditungguin'. Enggak sekolah berapa bulan sampai enggak ada bekasnya," imbuh Cucu.
Pengorbanan Tuti untuk Amel tak berhenti sampai di situ.
Tuti bahkan rela merogoh kocek dalam-dalam agar sang putri bisa nyaman berkuliah.
Khusus untuk Amel, Tuti sampai membayar uang kosan mewah Rp15 juta pertahun.
Hal itu dilakukan Tuti agar Amel tak pernah berjalan jauh dari kosannya ke gedung perkuliahan.
"Amel kuliah, bu Tuti bilang gini 'teh Amel mah di Bandung kuliahnya, kosannya depan kuliahan (gedung kampus) enggak jauh karena kan takut kakinya (sakit lagi)'," ucap Cucu.
Tak cuma itu, Tuti bahkan sampai memerhatikan fasilitas bagus untuk Amel.
Tuti tak ingin anak gadis satu-satunya itu kembali merasakan kesakitan.
"Katanya (Bu Tuti) fasilitasnya (di kosan) air hangat, kasihan bekas patah tulang. Neng Amel mah enggak boleh kena air dingin, takut sakit lagi kakinya," pungkas Cucu.
Demi Amel, Tuti pun rela menginap di kosannya Amel.
Hal itu dilakukan Tuti agar bisa menjaga Amel saat perkuliahan.
"Karena kesayangan, ditungguinnya berbulan-bulan (Amel kuliah) sama mamanya, nginep di sana (kosan). Amel orangnya paling disayang," kata Cucu.
Nasib Tuti dan Amel Menyedihkan
Diwartakan sebelumnya, nasib Tuti dan Amel hingga kini masih membuat publik pilu.
Betapa tidak, Tuti dan Amel jadi korban kesadisan pembunuh berdarah dingin.