Saat ini jagung bakar yang dijualnya itu alami penurunan yang sangat drastis, dirinya hanya mampu menjual 10 kilogram jagung bakar saja perharinya.
Menurutnya hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya tempat wisata di Puncak Bogor.
"Faktornya ya karena makin banyak pariwisata di puncak, pengujung tersebar, dulu mah ke puncak nongkrongnya ke warung," terangnya.
Selain mengenang masa-masa kejayaan, Ade juga bercerita kalau sebelum adanya jalan tol para pejabat tinggi provinsi Jawa Barat yang akan melangsungkan kegiatan di Jakarta, pernah mampir di warung Rindu Puncak miliknya.
"Dulu pejabat Provinsi dari Bandung mau ke Jakarta kan lewat sini, dulu mah pernah ada yang mampir. Waktu gubernurnya Dede Yusuf, pernah mampir ke sini itu pohonnya masih ada (di belakang warung)," kata dia.
Saat ini Ade hanya bisa mengenang kenangan manis puluhan tahun lalu, baik persoalan pendapatan maupun kunjungan dari pejabat.
"Cuman begitu ada jalur tol, Cipularang sampai ke Jakarta itu jadi sepi," tutupnya.