Namun, KDRT ini bukan hanya dialami Azizah melainnya anak-anaknya juga.
"Kejadian yang terakhir itu dialami anak pertama. Dia disentil bola matanya sampai merah. Itu benar-benar sampai merah banget. Itu kejadian saat aku lagi mandi. Aku tanya sama adiknya. Katanya gara-gara sekali dipanggil dia enggak dengar," ungkapnya.
Saat sang anak sudah merah matanya pun, kata Azizah, Kurnia Meiga masih memaki-maki. Azizah pun kesal dan membuat doa yang tak disadarinya.
"Lu kalau mau buta, buta sendiri. Jangan ajak-ajak anak gue. Lu kalau mau stres, stres sendiri," ucap Azizah.
Rupanya hal itulah yang membuat Azizah merasa bersalah.
Dia mulai menyadari kalau penyakit yang dialami Kurnia Meiga karena doa yang sempat terucap itu.
"Makanya aku sempat temenin saat dia sakit. Aku ada rasa bersalah. Dia sakit ini aku merasa bersalah. Apa karena doa gue ya? Aku selalu berdoa gimana caranya supaya dia berhenti mabuk, supaya penyakitnya sembuh," jelasnya.
Baca juga: Ingin Kembali Main Sepakbola, Kurnia Meiga Akan Berobat Penyakit Mata di Malaysia
Jual jersey
Di sisi lain, kejayaan Kurnia Meiga sirna seiring penyakit Papilledema yang dideritanya.
Ia mengaku pandangannya seperti tertutup tirai dan hanya bisa melihat bayangan.
Akibat penyakit tersebut, ia terpaksa pensiun dan meninggalkan karir cemerlangnya di dunia sepakbola.
Kini, untuk menutupi biaya kehidupan sehari-hari, Kurnia Meiga sampai harus menjual barang berharganya.
Ya, mantan kiper Arema FC itu rela menjual tiga koleksi jerseynya.
Dilansir dari akun TikTok @kurniemeiga_1 (26 Februari 2024) Kurnia Meiga menawarkan tiga jersey kebanggan miliknya untuk dijual.
Dalam cuplikan tersebut Kurnia Meiga menjajarkan tiga jersey kebanggaannya, yaitu Julian Schwarzer, Meiga, dan Heitinga.
Ketiga jersey ini memiliki cerita yang begitu dalam bagi diri Kurnia Meiga, selaku penjaga gawang andalan Arema FC dan juga Timnas Indoensia.
"Halo guys ada tiga baju nih, silahkan dibungkus Inbox atau DM saja oke" tutur Kurnia Meiga menawarkan jersey.