TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang remaja bernama Vivi alias F tak kuasa menahan tangis saat menceritakan pembunuhan yang dialami sang ibu kandung, Jumiati (35).
ABG usia 16 tahun asal Kelurahan Bonotoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu pun mengurai kesaksiannya saat melihat mayat ibunya dicor.
Kejadian nahas itu terjadi saat F masih berusia 9 tahun. Ya, Jumiati tewas dibunuh di bulan Agustus 2017.
Sosok pembunuh Jumiati tak lain adalah suaminya sendiri sekaligus ayah kandung F, Henky Talik.
Pria 43 tahun itu tega menghabisi nyawa sang istri serta mengecor jasad korban di dalam rumah.
Kasus yang terbilang sadis itu baru ketahuan 13 April 2024 kemarin setelah F blak-blakan ke penyidik Polrestabes Makassar.
Kini, setelah tabiat ayah kandungnya terkuak, F gemas ingin menghajar Henky karena telah membunuh ibunya.
Momen itu terlihat kala F bertemu dengan ayahnya, Henky di TKP pembunuhan Jumiati.
Saat Henky menunjukkan lokasi mayat Jumiati dicor, F berteriak histeris di luar rumah.
Sembari menangis, F terus memberontak hendak menghampiri sang ayah.
F pun beberapa kali menunjuk-nunjuk rumah lamanya lokasi mayat ibunya dicor.
Karenanya, F pun ditenangkan oleh penyidik dan keluarga agar bisa tenang.
"Di sana mamaku," teriak F sambil menangis di TKP, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Wartakotalive.com, Selasa (16/4/2024).
Sebelum mendatangi TKP, F sempat bercerita ke penyidik.
Awalnya, F datang ke kantor polisi untuk melaporkan penganiayaan yang ia dan adiknya alami dari sang ayah kandung.