Namun secara tiba-tiba, F menceritakan kejadian kelam di tahun 2017.
Yakni saat F melihat sendiri ibunya dibunuh sang ayah lalu mayatnya dicor.
"Anak korban melaporkan juga adanya tindakan kekerasan yang dilakukan bapaknya kepada ibunya tahun 2017. Kita lakukan tindakan, kita tangkap HT. Setelah kita lakukan pemeriksaan awal, HT mengaku telah menganiaya anak dan istri. Kita lakukan olah TKP, ternyata di belakang rumahnya ada barang bukti berupa tulang dan tengkorak manusia, pakaian dan kantong plastik untuk membungkus korban," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Selasa (16/4/2024).
Kepada penyidik, F mengungkap kenangan pahit yang tak bisa ia lupakan.
Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, F harus menyaksikan pemandangan mengerikan yakni sang ayah membunuh ibunya.
Kala itu F tak bisa berkutik melihat kebiadaban Henky Talik.
"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai. Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," ujar F kepada penyidik dikutip dari akun @jatanras_mksr.
Bukan cuma tak berdaya, F juga pasrah kala didoktrik oleh sang ayah.
Yakni agar menyembunyikan aksi pembunuhan Henky.
Padahal saat itu F terkejut karena melihat ibunya sudah jadi mayat.
"2 hari kemudian setelah pulang sekolah, saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama. Saya melihat bapak saya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya 'kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan'," pungkas F.
Sejak tahun 2017, F menyembunyikan tabiat sang ayah.
Namun selama itu juga F mendapatkan penyiksaan dari Henky.
"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun bahwa jika ada yang bertanya 'mama kamu ke mana' sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana," imbuh F.
Motif Pembunuhan
Tega menghabisi nyawa istri dan ibu dari dua anaknya, Henky mengurai pengakuan.