Berdasarkan pemberitaan media Jepang, dia masuk ke sekolah dekat Bern, Swiss, dengan nama Chol Pak atau Pak Chol pada 1993 hingga 1998.
Setelah itu, Kim masuk sekolah negeri Liebefeld Steinhoelzli yang terletak di Koeniz dengan nama Pak Un antara 1998 hingga 2000.
Pejabat Koeniz mengonfirmasi memang ada seorang anak yang bersekolah di sana dan dia merupakan putra dari staf Kedutaan Besar Korut di Bern.
Baca juga: BIODATA Retno Marsudi, Menlu RI yang Dapat Penghargaan atas Konsistensi Dukungan pada Palestina
Baca juga: BIODATA Kim Keon Hee, First Lady Korea Selatan yang Disindir Soal Tas Dior di Tengah Isu Daun Bawang
Selama bersekolah di Swiss, berbagai laporan menyatakan Kim merupakan siswa yang pemalu, canggung ketika bersama murid perempuan.
Namun, dia merupakan anak yang cerdas dengan ambisi tinggi, dan sangat menyukai permainan basket.
Mantan teman sekelasnya menyebut Kim Jong Un sangat menyukai legenda basket AS Michael Jordan.
Setelah itu dia kembali ke Pyongyang, dan berkuliah di Universitas Militer Kim Il Sung antara 2002 sampai 2007, dan lulus dengan dua gelar.
Sebagai pria yang mulai beranjak dewasa, Kim Jong Un mulai sering menemani sang ayah, Kim Jong Il, ketika melaksanakan inespeksi militer.
Selain itu, dia juga mulai aktif terlibat di dua organisasi tertinggi Korut, yakni Partai Buruh Korea (KWP), serta Biro Politik Jenderal militer Korut.
Pada 2009, berkembang sebuah spekulasi bahwa Kim dipersiapkan untuk menjadi putra mahkota menggantikan Kim Jong Il memimpin Korut.
Sebelumnya, ada saudara tiri Kim, Kim Jong Nam, yang sempat difavoritkan menjadi penerus Kim Jong Il.
Namun, sang ayah dikabarkan kecewa padanya di tahun 2001.
Penyebabnya, Kim Jong Nam tertangkap basah berusaha menyusup ke Jepang menggunakan paspor palsu untuk pergi ke Tokyo Disneyland.
Selain itu, dilaporkan KIm Jong Il melihat putra keduanya itu mempunyai banyak kesamaan dengannya, di antaranya adalah Kim Jong Un tidak mau mengakui kekalahan.
Pada 15 Januari 2009, media Korsel Yonhap memberitakan Kim Jong Il telah mengangkat Kim sebagai suksesornya memimpin Korut.