Meski memiliki keunggulan, Dedie Rachim memiliki kelemahan yakni diantaranya sampai saat ini belum ada partai politik yang secara pasti mengusung.
Walaupun, ia sudah memiliki rekomendasi tunggal dari DPP PAN.
“Dedie Rachim juga belum bisa keluar dari bayang-bayang Bima Arya, yang saat ini posisioning politiknya semakin melemah,” jelas Yusfitriadi.
2. Rusli Prihatevy
Adapun Rusli mempunya keunggulan yang tidak dimiliki yang lain yaitu kepastian dalam mengikuti Pilkada Kota Bogor.
Hal itu dibuktikan dengan surat dari DPP dan DPD Golkar Jawa Barat yang menugaskan secara tegas Rusli untuk menjadi Calon Walikota.
“Sehingga masyarakat diberi kepastian sosok yang sudah pasti menjadi calon walikota bogor,” ujarnya.
Namun, kelemahannya masih setengah hati untuk maju di Pilkada, karena posisinya yang terpilih menjadi anggota legislatif Kota Bogor.
“Sehingga belum bisa bergerak lebih luas, seperti memasang alat citra diri, sosialisasi dan berbagai pendekatan terhadap masyarakat,” ungkap Yusfitriadi.
3. Sendi Fardianysah
Adapun keunggulan Sendi adalah, kencangnya sosialisasi sampai ke masyarakat Kota Bogor.
Lalu, ditambah juga dengan stigma supporting presiden RI melalui ibu Negara.
“Hal itu rasional karena posisinya saat ini sebagai sekretaris Pribadi Ibu Iriana,” ungkap Yusfitriadi.
Selain itu, sosoknya yang masih muda, sehingga berpotensi mendapatkan dukungan dari kalangan muda Kota Bogor.
“Kelemahanya sampai saat ini belum mendapatkan partai politik yang mengusung, namun melalui tingkat elektabilitas yang tinggi, relasi dengan lingkaran kekuasaan serta potensi mendapatkan dukungan dari basis kaum muda, seharusnya partai politik yang tidak mempunyai sosok kuat bisa segera memastikan dukungannya kepada Sendi tersebut,” ujar Yusfitriadi.