Mereka mendapat bantuan dari jemaat gereja dan tetangga.
"Tak ada keluarga, maupun anak yang tinggal bersama," kata Kompol Wagiman.
Namun begitu beredar informasi bahwa seorang anaknya datang ke pemakaman opa oma meninggal di Jonggol.
Dalam video postingan akun Vina Zenesia, ada seorang lelaku berbadan tegap dengan rambut pendek bicara di depan makam Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
Dia bicara mengucapkan terimakasih pada jemaat gereja dan warga yang telah merawat orang tuanya.
"Terima kasih sebanyak-banyaknya tidak hanya keluarga jemaat yang dalam iman selalu menjaga dan merawat orang tua kami," ucap pria tersebut.
Padahal sebelumnya, Dian Dede Ronawati menulis bahwa warga jemaat hingga RT/RW setempat sudah berusaha menghubungi anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
"Tapi memang anak-anak beliau tidak ada kepedulian sama sekali. Sungguh prihatin," tulisnya di Facebook.
Menurutnya anak-anak Opa Hans dan Oma Rita jarang sekali berkunjung ke Jonggol.
"Sayang ketiga (3) anak laki-laki beliau jarang sekali berkunjung atau mengajak oma dan opa tinggal bersama mereka. Banyak cerita di seputaran mengapa ketiga anak oma dan opa tidak peduli. Saya tidak bisa ceritakan di sini," katanya.
Namun begitu ia menulis bahwa respon dari anak Hans dan Rita selalu membuat warga mengelus dada.
"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t