"Bahkan kadang di dalam pejamnya mata ini lebih luas kita di dalam melanglang dalam khayal. Tapi kalau mungkin kita sholat di pasar, ramai, banyak lalu lalang, ya, bisa jadi agar terjaga, baru pejam mata diperkenankan. Tidak diharamkan pejam mata tapi makruh," ungkap Buya Yahya.
Lagipula diungkap Buya Yahya, khusyuk biasanya terletak di dalam hati dan pikiran.
"Khusyuk adanya di dalam hati dan pikir kita. Di dalam sholat lalu kita bawa akal pikir kita, bawa doa yang kita baca, enggak akan ke mana-mana itu pikiran. Itulah fokus yang sesungguhnya," sambungnya.
Kendati demikian, ada beberapa kondisi yang membolehkan kaum muslimin memejamkan mata saat sholat.
Pertama adalah ketika Anda sholat di tempat keramaian.
Kedua adalah saat Anda yakin dengan memejamkan mata, Anda bisa lebih khusyuk.
"Khusyuknya Anda benar, artinya bisa merenungi firman Allah, kalau khusyuk Anda bisa didapatkan dengan pejam mata, maka pejamkanlah mata Anda. Akan tetap pengakuan banyak orang justru pejam mata menjadikan was-was, malah yang bermasalah kalau pejam mata. Tapi kalau Anda, dengan pejam mata bisa mengarah ke firman Allah, pejam mata," imbuh Buya Yahya.
Wallahu A'lam Bishawab.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t