Pilwakot Bogor 2024

Dedie Rachim Tak Hapus Zonasi PPDB Jika Terpilih jadi Wali Kota Bogor 2024, Solusi Konkret Digagas

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Yudistira Wanne
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wali Kota Bogor 2024-2029 Dedie Rachim angkat suara terkait permasalahan yang sering terjadi pada sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB), Rabu (11/9/2024).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - calon Wali Kota Bogor 2024-2029 Dedie Rachim angkat suara terkait permasalahan yang sering terjadi pada sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Sistem zonasi di PPDB ini setiap tahunnya selalu carut marut dan dikeluhkan orang tua.

Banyak orangtua yang merasa rumahnya dekat dengan sekolah selalu kalah saing dengan orangtua yang jarak rumahnya jauh ke sekolah.

Meski kerap bermasalah dan dikeluhkan oleh orang tua, Dedie Rachim tidak akan berupaya untuk menghapus sistem zonasi itu jika nantinya memimpin Kota Bogor.

Dedie akan mengupayakan menambah sekolah baru di Kota Bogor untuk mengatasi zonasi ini terutama sekolah.

“Kalau zonasi kebijakan pusat ya. Mankanya tadi menjawab keputusan pusat harus dilengkapi dengan rasio jumlah sebaran sekolah yang memadai,” kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di Gedung PGRI Kota Bogor, Rabu (11/9/2024).

Selain itu, Dedie Rachim akan berupaya membangun kesadaran para orangtua mengenai sekolah swasta.

Sekolah swasta dan negeri sebetulnya tidak ada bedanya. Sehingga ketika anaknya tidak masuk ke sekolah negeri, orang tua masih bisa memasukan anaknya ke sekolah swasta.

Peran Pemkot dan masyarakat harus bisa membangun kesadaran itu.

“Kan ada swasta. Ngapain swasta ditinggal, justru harus jadi bagian dari mitra strategis pemerintah,” ujarnya.

Untuk anak yang berasal dari keluarga tidak mampu ketika masuk sekolah swasta pun akan dibuat tenang.

Jika terpilih dan menang, Dedie Rachim akan memberikan insentif kepada anak yang berasal dari kelurga tidak mampu itu.

“Insentif semacam subsidi yang diberikan oleh pemerintah, nanti kita rumuskanlah, intinya kita siapkan dulu sarana kemudian distribusinya berkeadilan,” tambahnya.

Sementara itu, isu pendidikan ini masuk ke dalam misi Dedie Rachim yang akan berpasangan dengan Jenal Mutaqin.

Isu pendidikan ini masuk ke dalam misi ‘Bogor Pintar’.

“Bogor Pintar itu tentu secara filosofis ya pendidikan berkeadilan, kalau kita berbicara keadilan pastinya semua masyarakat Kota Bogor harus bisa mengakses kesarana prasarana pendidikan yang istilahnya kualitas, layanan dan materinya itu sesuai dengan standar yang diharapkan,” tandasnya.

Berikut isi dari Misi Bogor Pintar Dedie Rachim-Jenal Mutaqin:

  • Menambah unit sekolah dan ruang kelas baru.
  • Subsidi biaya Pendidikan bagi siswa kurang mampu.
  • Memberikan insentif bagi guru ngaji secara terukur.
  • Meningkatkan gaji dan fasilitas guru honorer.
  • Memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi yang kurang mampu.
  • Memastikan setiap siswa mendapatkan ijazah setelah lulus pendidikan formal dan non formal.
  • Memfasilitasi akses beasiswa LPDP dan dari berbagai lembaga

Berita Terkini