“Melihat kejadian itu, saksi langsung melarikan diri karena takut. Kemudian saksi memberi tahu temannya, lalu menghubungi ambulas untuk membawa korban ke RS Kenari. Samapi di RS, korban dinyatakan meninggal,” kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Wahyu Maduransyah Putra.
Wahyu menuturkan, usai membunuh ibunya, Aipda Nikson Pangaribuan melarikan diri menggunakan mobil pikap.
Aipda Nikson kabur menuju ke arah Bekasi, dan memarkirkan mobilnya di tengah jalan raya di depan sebuah rumah sakit di Cileungsi.
“Pelaku kemudian berjalan kaki menuju restoran Kopi Kenangan dan membuat keributan di sekitar tempat tersebut,” jelas Wahyu.
Usai mendapat laporan adanya keributan, anggota Polsek Cileungsi kemudian mendatangi lokasi dan menangkap Aipda Nikson Pangaribuan pada pukul 01.00 WIB.
Ia juga mengungkap bahwa Aipda Nikson diduga mengalami ganggung jiwa.
“Pelaku dibawa ke RS Polri Kramatjati dengan menggunakan ambulans karena diduga mengalami gangguan jiwa yang bisa membahayakan,” kata dia lagi.
Polisi juga menemukan obat soroquin dan divalproex di tempat kejadian perkara.
Pada akun media sosialnya, Aipda Nikson Pangaribuan menulis bahwa dirinya lulusan SMU PGRI 4 Bogor.
Ia menulis keterangan sudah menikah dengan wanita berinisial RB.
Foto-foto pernikahannya dengan RB sempat dibagikan pada tahun 2016.
Namun setelah tahun 2016, Aipda Nikson sudah jarang memposting apapun di akun Fecebooknya itu.
Sementara akun sang istri kini dikunci sehingga tidak bisa dibuka.
Wanita berinisial RB itu memajang foto bersama seorang anak laki-laki.
Tidak diketahui apakah keduanya masih dalam ikatan pernikahan atau tidak.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t