Selama pelariannya, Nanang Gimbal tidur di kuburan.
Ia menginap di TPU Desa Kutamukti.
Oleh karena itulah warga mengira Nanang Gimbal sebagai orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
"Karena ada di TPU terus," katanya.
Pada Senin pagi, Nanang keluar dari persembunyiannya berniat mencari makan.
Tapi ia hanya memiliki uang Rp 2.500.
Baca juga: Jejak Pelarian Limbad Usai Diduga Bunuh Sandy Permana Mak Lampir, Terekam CCTV Jalan Bersama Istri
Nanang Gimbal kemudian datang ke sebuah klinik untuk meminta bantuan.
Bukannya dapat makan, Nanang Gimbal justru disergap polisi.
"Langsung ditangkap polisi. Memang dari kemarin polisi sudah ada dan nyebar di desa ini," kata Aan Maryani.
Saat ditangkap Nanang Gimbal tampak mengenakan kacamatan dan jaket warna gelap.
Ia sempat menunjukan barang bukti pisau yang disimpan di saluran air dekat gapura, tak jauh dari lokasi pembunuhan Sandy Permana.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t