"Jumlahnya 263 bidang dalam bentuk SHGB. Atas nama PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang dan atas nama PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang," kata Nusron dalam konferensi pers di kantor di Jakarta, dikutip dari Breaking News Kompas TV, Senin (20/1/2025).
"Yang perorangan sebanyak 9 bidang, kemudian yang berupa SHM (Sertifikat Hak Milik) sebanyak 17 bidang," ujarnya.
Nusron menjelaskan, hal ini ia sampaikan setelah pihaknya melakukan pengecekan, salah satunya lewat aplikasi Bhumi, sehingga diketahui lokasinya benar di Desa Kohod, Kecamatan Pakuaji, Kabupaten Tangerang.
Ia pun meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi. Nurson berjanji akan menindaklanjuti masalah ini, mencari tahu apakah ada pelanggaran dan meminta pihak yang melanggar aturan untuk bertanggung jawab.
Baca juga: Pagar Laut Tangerang dan SHM, Ketika Menteri ATR Benarkan Apa yang Dikatakan Nelayan Kholid
Baca juga: Tokoh-tokoh Besar di Balik Pagar Laut Tangerang, Ada Teman Said Didu: Padahal Dia Aktivis Juga
Sebelumnya Sudah Dicurigai Nelayan Kholid
Kholid adalah nelayan yang saat ini tengah viral dan sangat vokal terhadap polemik pagar laut Tangerang. Ia berasal dari Desa Kronjo, Kecamatan Pontang, Serang, Provinsi Banten.
Dia merupakan salah satu nelayan yang terdampak keberadaan pagar laut yang membentang di pesisir Pantai Kabupaten Tangerang, Banten hingga 30,16 kilometer panjangnya.
Ketika speak-up soal polemik pagar laut tersebut, salah satu hal yang disinggung oleh Kholid adalah dugaan adanya SHM di dalam petak-petaknya.
Mulanya, Kholid merasa curiga pagar laut Tangerang tersebut dibuat untuk dijual lagi.
"Ini kan ada tanah-tanah kalau dilihat dari atas, ini tambaknya, kemudian dibuat suratnya," ucap Kholid saat diwawancara di stasiun televisi swasta, TV One, Selasa (21/1/2025).
"Kalau sudah dibuat suratnya terus dijual, penampungnya siapa?" lanjutnya.
Selanjutnya, Kholid menyebut, proyek PIK 2 adalah dalang di balik pagar laut Tangerang yang dalam beberapa bulan terakhir ini telah merugikan para nelayan lokal.
"Masyarakat tahu (pembangunan pagar laut), artinya memang otomatis juga udah pernah ngobrol atas perintah siapa," kata Kholid.
"Kata pekerjanya disuruh PIK 2, proyek PIK 2. Kalau dianggap ini pagar misterius begitu rumitnya, sebenarnya lucu aja saya mah," paparnya.
Lalu, sang presenter TV One bertanya, siapa yang membuat pagar tersebut.