Namun permintaan maaf tersebut justru dibalas Demul.
"Gak, gak, gak usah minta maaf sama saya. Saya yang minta maaf bikin kebijakan yang bikin marah banyak orang," kata Demul.
Ia menekankan niatnya melarang sekolah menggelar study tour karena banyaknya kecelakaan dengan korban rombongan pelajar.
Termasuk yang dialami sekolah Depok saat study tour ke Ciater dengan memakan korban jiwa sangat banyak beberapa waktu lalu.
"Lokasinya gak jauh dari sekolah kami," kata Syahri.
Baca juga: Dicopot oleh Demul, Kepsek SMAN 6 Depok Masih Mengajar, Ungkap Alasan Tetap Berangkat Study Tour
"Apa gak trauma ? ke Jawa Timur naik bis. Memang sekolahnya gak tahu ada surat edaran dari Pj Gubernur ?" kata Demul.
Syahri Ramadhan beralasan mengira surat edaran Pj Gubernur Jabar bukan sebagai larangan, melainkan sekadar imbauan.
"Tahu sih pak, cuma waktu itu saya sudah ngomong juga kemarin, kami menginterpretasikannya kurang tepat, kami mikirnya kalau imbauan itu bukan larangan karena di dalam itu (isinya) kecuali sudah kerja sama," kata Syahri.
Ia juga beralasan membawa siswa ke Jawa Timur, karena kebanyak siswa SMAN 6 Depok melanjutkan jenjang pendidik dengan kuliah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. (Di UI) gak dapat pak, kurang bersaing. Dapat tapi presentasenya kurang besar," kata Syahri Ramadhan Plt Kepsek SMAN 6 Depok.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t