Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Sealatan, Imam Saifulloh mengatakan, ular berukuran besar itu pertama kali ditemukan oleh warga di pos sekuriti.
Menurut Imam, kemunculan ular saat banjir memang sering terjadi.
Hal itu dikarenakan sarang ular biasanya trendam air saat banjir.
"Sarang mereka terendam, sehingga mereka mencari tempat yang lebih aman," katanya.
Baca juga: 3 Insiden Viral Saat Banjir di Bekasi: Warga Jebol Tembok Perumahan, Mobil Hanyut Terseret Arus
Imam Saifulloh kemudian mengevakuasi ular sanca itu dengan prosedur standar.
Hal itu penting dilakukan, kata Imam, agar ular tidak menyerang manusia.
"Kami tenangkan dulu, jangan sampai ular panik karena bisa merasa terancam. Kalau sudah tenang, baru bisa diamankan dengan memegang ekornya dan menggunakan alat seperti tongkat evakuasi," jelasnya.
Ular yang telah dievakuasi kemudian diserahkan ke komunitas reptil untuk keperluan edukasi.
Imam juga mengatakan, penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penanganan ular.
"Masyarakat harus diedukasi agar tidak panik saat bertemu ular. Ular bukan ancaman jika kita tahu cara menanganinya. Keberadaan mereka juga bagian dari ekosistem," kata dia.
Ia juga mengimbau warga untuk segera menghubungi petuga pemadam kebakaran atau komunitas reptil jika menemukan ular di permukiman atau di dalam rumah.
Tak hanya itu, ia juga meminta warga untuk tetap tenang dan tidak panik.
"Jangan panik, segera laporkan ke petugas yang berwenang agar bisa dievakuasi dengan aman," kata dia lagi.
Sementara itu, seorang relawan evakuasi reptil, Arief Purwo Handoyo bersedia membantu evakuasi reptil secara gratis.
Ia mempersilakan warga Bekasi dan sekitarnya yang rumahnya kemasukan ular atau reptil lain saat banjir untuk menghubunginya.