TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak 5 jenis bantuan sosial atau bansos yang disalurkan pemerintah dan cair pada bulan Maret 2025 di tengah bulan Ramadhan 2025/1446 H.
Adapun program bansos diadakan bagi masyarakat yang membutuhkan atau kurang mampu.
Beragam bentuk bantuan, mulai dari tunai, pangan, hingga bantuan pendidikan, disalurkan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Berikut ini beberapa bansos yang akan cair pada bulan Maret tahun 2025.
Program Indonesia Pintar (PIP)
Bansos yang akan cair pada Maret 2025 adalah Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu dalam mendapatkan akses pendidikan.
Siswa yang terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan berasal dari keluarga kurang mampu berhak mendapatkan bantuan dengan besaran bantuan berbeda-beda, yakni:
- Siswa SD Rp 450.000 per tahun Rp 225.000 untuk siswa baru dan kelas akhir
- Siswa SMP Rp 750.000 per tahun Rp 375.000 untuk siswa baru dan kelas akhir
- Siswa SMA Rp 1.800.000 per tahun Rp 500.000 – Rp.900.000 untuk siswa baru dan kelas akhir
Baca juga: Ortu Siswa Wajib Tahu, Simak Cara Cek Penerima Bansos PKH 2025, Bisa Dipakai untuk Daftar KIP Kuliah
Baca juga: Program BLT BBM 2025 Tahap II Cair April Setelah Lebaran, Simak Cara Cek Status Penerima Bansos
Baca juga: Pemerintah akan Salurkan Bansos Guru Honorer: Jumlahnya Capai Rp500 Ribu, Kapan Cair?
Baca juga: Bansos BPNT 2025 Tahap I Mulai Disalurkan Jelang Ramadhan, Ada Tanda SEMBAKO JAN-MAR 2025
Program Keluarga Harapan (PKH)
Bansos PKH juga akan cair pada bulan Maret 2025.
Besaran atau nominalnya berbeda-beda tergantung kriteria atau kategori KPM. Adapun besaran bantuan PKH yang akan cair bulan ini yakni:
- Kategori Pendidikan Anak SD/Sederajat:Rp 225.000
- Kategori Pendidikan Anak SMP/Sederajat: Rp 375.000
- Kategori Pendidikan Anak SMA/Sederajat: Rp 500.000
- Kategori Lanjut Usia: Rp 600.000
- Kategori Penyandang Disabilitas berat: Rp 600.000
- Kategori Ibu Hamil/Nifas: Rp 750.000
- Kategori Anak Usia Dini 0 - 6 Tahun: Rp 750.000
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Bansos selanjutnya yang cair selama Ramadhan adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pencairan BPNT pada Maret 2025 dilakukan untuk tiga bulan sekaligus dengan besaran Rp 200.000 per bulan.
Sehingga masyarakat yang menjadi penerima BPNT akan mendapatkan bansos sebesar Rp 600.000
BLT Dana Desa
BLT Dana Desa alias BLT DD adalah bansos selanjutnya yang cair pada bulan Maret 2025.
Bansos ini akan cair sebesar Rp 300.000 per bulan pada Februari 2025.
BLT ini bersumber dari Dana Desa yang diberikan pemerintah kepada setiap desa.
Waktu dan mekanisme penyaluran BLT Dana Desa 2025 menyesuaikan pihak desa.
Ada yang per 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali.
Jika per 2 bulan sekali, maka masyarakat akan mendapatkan BLT Dana Desa sebesar Rp 600.000 ribu.
Bansos Beras 10 Kg
Masyarakat kurang mampu juga akan mendapatkan bansos beras dalam program bantuan beras 10 kg Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Bantuan beras 10 kg diperuntukkan bagi 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang berada di desil satu dan dua yang dibagikan setiap bulannya.
Bansos Tak akan Dikurangi Meski Pemerintah Sedang Efisiensi Anggaran
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan program bantuan sosial (Bansos) Kementerian Sosial RI (Kemensos) tetap berjalan tanpa pengurangan.
Kepastian ini menjawab kekhawatiran masyarakat terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Gus Ipul bahkan menegaskan Bansos berpotensi bertambah. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki perhatian besar terhadap masyarakat miskin.
“Bansos terus (berlanjut) tidak ada perubahan, bahkan akan ditambah dan ini sudah langsung disampaikan oleh Presiden Prabowo pada saat saya menghadap beberapa waktu yang lalu itu,” kata Mensos Gus Ipul dalam keterangan resmi, Kamis malam (6/2/2025).
Sejumlah program Bansos yang tetap berjalan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Yatim-Piatu (YaPi), dan Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).
Dia menegaskan bahwa kebijakan penghematan tidak akan mengurangi kinerja jajarannya.
“Kita harus tetap bekerja keras, semangat tidak berubah, dan tidak cengeng. Kita tunjukkan peningkatan kinerja kita di tengah penghematan,” jelasnya.
Dia juga meminta seluruh jajaran Kemensos tetap berkinerja optimal meski di tengah efisiensi.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak termakan isu yang tidak berdasar. Pemerintah memastikan bahwa kebijakan efisiensi tidak akan mengorbankan hak masyarakat miskin yang telah menjadi bagian dari program pelayanan dan perlindungan sosial nasional,” tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dan Kompas.com