TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dalam penipuan di WhatsApp, Hacker tidak hanya mampu membuat link phising atau file APK Malware untuk mencuri data pribadi korbannya.
Tapi para Hacker ini juga harus mampu mengirim link phising dan file Malware yang mereka buat tersebut kepada para target korbannya dengan cara cerdik.
Mereka mengirim link atau file berbahaya ke target korbannya menggunakan taktik yang menipu agar link atau file itu diklik target korbannya.
Kebanyakan, taktik yang dipakai Hacker untuk menyasar pengguna WhatsApp ini adalah taktik social enggineering.
Ini adalah taktik untuk memanipulasi korbannya dengan narasi-narasi pesan yang dibuat sedemikan rupa.
Taktik yang menipu ini seakan-akan membodohi para korbannya.
Karena dengan taktik ini, korban bisa dibuat tergerak untuk melakukan sesuatu namun di saat yang sama korban tak sadar sedang ditipu.
Korban tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan usai terkena taktik ini malah membocorkan data penting pribadi yang seharusnya bersifat rahasia.
Bagi Hacker cara ini ampuh memberikan jalan bagi mereka untuk melakukan peretasan secara sukses.
Taktik ini juga digunakan untuk melakukan penipuan secara langsung yaitu mengirim pesan WhatsApp menipu dan dengan meminta uang kepada korbannya.
Tentunya para pengguna WhatsApp harus waspada dengan pesan penipuan dengan taktik menjebak ini.
Ada beberapa ciri dari taktik social enggineering yang harus diwaspadai agar pengguna WhatsApp tak jadi korban.
Ciri-ciri taktik social enggineering
1. Hacker biasanya menipu dengan menyamar sebagai teman, kolega, perusahan besar, atau pemerintah.
2. Pelaku sering menggunakan taktik yang berbau urgensi atau menakut-nakuti untuk menekan target segera bertindak.