LOKASI Desa Kampung Baru yang Lebaran Duluan Sejak Kamis, Sudah Tentukan Malam Lailatul Qadar

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LEBARAN DULUAN - Desa Kampung Baru, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku viral di media sosial karena merayakan lebaran Idul Fitri duluan.

Selain diprediksi jatuh pada malam-malam ganjil, datangnya Lailatul Qadar juga diyakini memiliki beberapa pertanda.

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH. Abdul Muiz Ali, menjelaskan bahwa ada beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi petunjuk datangnya malam Lailatul Qadar. "Ada tanda-tandanya. Salah satunya, tidak dalam keadaan hujan. Tidak dalam keadaan hujan, dan ia merasakan tenang untuk ibadah itu. Tidak hujan dan tidak panas," ungkapnya. 

Ia juga merujuk pada salah satu hadits yang menjelaskan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. 

Hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab itu berbunyi:

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru” (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka’ab).

Hadits berikutnya yang menjadi rujukan dalam penjelasan ini diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi, yang mengatakan:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari, matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361).

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa seharusnya umat Islam fokus melaksanakan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, mengharap pahala dan keberkahan dari Allah SWT tanpa harus terfokus pada prediksi atau tanda-tanda malam tersebut.

"Yang seharusnya dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan ibadah, bukan mencari tanda-tandanya," tambahnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkini