Bahkan, ada di antara jurnalis yang dicekik oleh anggota Tim Pengamanan Protokoler Kapolri tersebut.
Mabes Polri Angkat Bicara
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko sangat menyesalkan tindakan kasar ajudan Kapolri tersebut.
Trunoyudo menyebut, Ipda Endri seharusnya dapat menjalankan SOP tanpa melakukan tindakan fisik maupun verbal.
"Memang situasi di lapangan cukup ramai, namun seharusnya ada SOP yang mestinya bisa dijalankan tanpa tindakan secara fisik maupun verbal," kata Trunoyudo, dalam keterangannya, Senin.
Ia memastikan Polri akan menyelidiki insiden tersebut.
Apabila ditemukan adanya pelanggaran, Polri tak akan segan menjatuhkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
"Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi," imbuhnya.
Permintaan Maaf Ipda Endri
Setelah insiden ini menuai sorotan, Ipda Endri akhirnya kembali muncul ke publik.
Ipda Endri tampak tertunduk lesu saat mendatangi Kantor ANTARA Semarang, Minggu.
Ia mengakui sikap kasarnya terhadap awak media merupakan tindakan yang tidak humas dan tidak profesional bagi seorang anggota Polri.
"Kami dari tim pengamanan protokoler mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang dengan rekan-rekan media."
"Semoga ke depannya kejadian ini, kita jadi lebih humanis, profesional, dan dewasa," ujar Endry.
Korban Terima Permintaan Maaf