Dedi menjelaskan bahwa permasalahan Dadang Kosasih dibully ini berasal dari salah ucap seorang sopir angkot bernama Emen saat menjawab pertanyaan.
Emen menyebut saat penyerahan pemotongan uang kompensasi sopir angkot ke oknum KKSU itu ada Dishub yang menyaksikan.
Ketika diingat lagi, Emen mengakui bahwa sebenarnya Dishub menyaksikan saat penyerahan uang kompensasi dari Gubernur ke sopir angkot secara simbolis, bukan saat menyerahkan uang potongan kompensasi itu.
"Sekarang ini dibully nih (Kabid Dishub) kasihan, gara-gara kamu salah ngomong," kata Dedi sambil menunjuk Emen.
Emen pun mengakui kesalahannya dan dia mengaku sudah memberikan klarifikasi dalam BAP di Polres Bogor.
"Ini kan yang gini-gini sensitif, publik itu kan selalu mengidentikan petugas Dishub itu di lapangan selalu diidentikan dengan pungli," kata Kang Dedi Mulyadi.
"Walau pun punglinya terjadi di kabupaten lain, di kota lain, tapi namanya baju dinas perhubungan sudah diidentikan. Sehingga ketika denger bahwa ada potongan, ada iuran, ada sumbangan sukarela, ada apapun, wah Dishub mungut yeuh, dibully yeuh," ungkap KDM.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t