"Semua Serba Dipegangin" Dedi Mulyadi Sindir Kelakuan Manja Pejabat, Ungkap Dampak Buruknya Kelak

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SINDIRAN KDM - Tangkapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berpidato dalam unggahan channel Youtube Lembur Pakuan, Rabu (16/4/2025). KDM mengeluarkan sindiran pedas tapi menimbulkan gelak tawa untuk para pejabat yang manja.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan sindiran pedas tapi menimbulkan gelak tawa untuk para pejabat yang manja.

Hal ini dia ungkapkan saat Kang Dedi Mulyadi atau KDM berpidato dalam sebuah acara di Sukabumi.

Dedi awalnya tidak secara khusus membahas kelakuan pejabat.

Dia awalnya membahas soal kebiasaan anak sekolah di Jawa Barat yang kini perlahan menghilang.

Seperti anak yang pergi sekolah jalan kaki secara mandiri tanpa diantar orang tua dan lain-lain.

Baca juga: SOSOK Wanita Nekat Datangi Dedi Mulyadi di Bogor, Berani Terobos Penjagaan, Pakai Kalung Mistis

"Jadi Indonesia, Jabar teh apa ini teh ?, hilang sistem pendidikan dasarnya, sebab kerap digitalisasi," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan media sosialnya, Rabu (16/4/2025).

KDM membandingkan kebiasaan ini dengan di Jepang.

Karena di Jepang kebiasaan anak dididik mandiri ini masih bertahan.

Hingga kemudian ketika anak-anak di Jepang ini menjadi pejabat.

"Kalau di negara lain gimana ?. Jepang anak jalan kaki ke sekolah, bawa banyak di tasnya, di sekolah gak boleh ditungguin orang tua, sendiri, mandiri," kata KDM.

Baca juga: Alasan Warga Puncak Bogor Kesal dengan WNA Yaman, Dedi Mulyadi Sampai Turun Tangan

"Ketika menjadi pejabat, mandiri orang Jepang mah, pada jalan kaki," sambung dia.

Kemudian baru lah KDM membandingkan dengan pejabat Indonesia dengan sindiran lucunya.

"Ketika orang Indonesia menjadi pejabat, ogoan (manja)," kata Dedi.

"Tas dibawain, HP dipegangin, koper dijinjingin, ini nih ciri pejabat Indonesia. Begitu berhenti menjabat, stres, kena struk," sambung KDM direspon tawa para tamu.

Dedi kemudian menjelaskan bahwa tubuh dibiarkan kaku tak banyak gerak akan terasa efeknya di kemudian hari.

Baca juga: Pohon Hutan Lindung di Sukamantri Bogor Ditebang, TNGHS Klarifikasi, Dedi Mulyadi Mau Cek Sendiri

Halaman
12

Berita Terkini