TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat kembali menjawab keluhan masyarakat Jabar lewat solusi konkret kepemimpinannya.
Pria yang karib disapa Bapak Aing itu baru-baru ini membuat warga Citayam, Kota Depok tersenyum.
Dia menegaskan bakal membangun underpass Citayam pada 2026 sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan di Kota Depok.
Keterangan tersebut disampaikan Dedi Mulyadi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-26 Kota Depok hari ini Sabtu (26/4/2025).
"Saya juga punya janji untuk tahun 2026 membuat underpass di Depok di Pasar Citayam agar tidak macet," ujar Gubernur Jabar dalam keterangannya di Instagram @dedimulyadi71 dikutip Minggu (27/4/2025).
Tak hanya itu kepala daerah yang disapa KDM itu juga berjanji untuk membangun taman air mancur di Depok.
Pembangunan air mancur itu dengan memanfaatkan situ-situ atau danau yang ada di kota yang saat ini dipimpin oleh Supian Suri tersebut.
Bertepatan dengan HUT ke-26 Kota Depok, Dedi Mulyadi juga mengampaikan ucapan selamat dan doa dan bakal menghadiri perayaan hari ulang tahun kota yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Jakarta itu.
"Semoga Depok semakin baik pengelolaan pemerintahannya, layanan kebersihannya, baik layanan pemadam kebakarannya, baik pembangunan rumah rakyat miskinnya, baik penataan kotanya," ucap sang gubernur.
Sebagai gubernur Jabar, Dedi menegaskan bahwa dirinya akan senantiasa hadir dalam berbagai peringatan hari jadi kabupaten kota di wilayah Jawa Barat karena menurutnya hal itu menjadi bagian dari spirit yang ingin ia bangun.
"Dan paling utama adalah bahwa saya akan terus bekerja memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat kemudian memotivasi jajaran kepala dinas, badan maupun para bupati wali kota para lurah para camat para kepala desa agar kita meningkatkan layanan di Jawa Barat dan menjadi provinsi yang maju," harap KDM.
Harapan warga
Saat ini, kawasan Citayam menjadi langganan kemacetan.
suasana riuh, dan kemacetan stagnan berlangsung di depan stasiun KRL setempat.
Angkutan Umum Perkotaan (Angkot) maupun Angkutan Umum Pedesaan (Anpedes) berjejer mengetem pada kedua sisi jalan, sehingga mobil pribadi serta roda dua kesulitan lewat.