Panglima TNI Buka Suara Soal Isi Pendidikan Siswa Nakal di Program Dedi Mulyadi : Jangan Berlebihan

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANGLIMA TNI - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara soal program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang kini disorot banyak orang.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara soal program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang kini disorot banyak orang.

Yaitu program siswa nakal yang dimasukan ke barak militer untuk dilatih kedisiplinan.

Tempat barak militer yang dimasuki para siswa nakal ini adalah Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) yang merupakan salah satu lembaga pendidikan militer TNI.

Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa di dalam Rindam sendiri sudah ada kurikulum tersendiri.

Namun jika ada permintaan menitipkan siswa untuk belajar, itu bisa disesuaikan.

"Jadi di Rindam itu sudah ada kurikulum," kata Jenderal Agus Subiyanto dikutip dari Kompas TV, Sabtu (3/5/2025).

"Disesuaikan dengan budget dari perusahaan atau yang mau berkomitmen dengan TNI," kata Agus.

Seperti misal mau berapa lama menjalani pendidikan dan materi apa saja yang akan dipakai.

"Misalnya 10 hari komitmennya seperti ini, materinya apa saja," kata dia.

Namun, kata Agus, materi yang ada ditawarkan di Rindam ini kebanyakan merupakan hal-hal berbau kedisiplinan.

Rindam juga berpengalaman menerima perusahaan yang berkomitmen ingin mendidik karyawannya di Rindam.

"Kebanyakan disiplin sih. Bangun pagi, bagaimana cara membersihkan tempat tidur, ibadah bersama," katanya.

"Jam tujuh mungkin sudah apel, dicek kerapiannya, sepatunya disemir gak, seperti itu lah," katanya.

Jenderal Agus membantah bahwa dalam pendidikan di barak militer tersebut hanya berisi pendidikan militer perang.

Menurut Agus, pikiran orang terlalu berlebihan mengenai program yang dijalankan Dedi Mulyadi ini.

Halaman
12

Berita Terkini