Alasan Mahasiswi di Majalengka Kurung Pacar di Kamar Sampai Tewas, Emosi Saat Diminta Antar Pulang

Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAHASISWI BUNUH PACAR - Seorang perempuan berinisial AMP (21) tega melakukan perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa pacarnya sendiri yang berinisial VR (22).
MAHASISWI BUNUH PACAR - Seorang perempuan berinisial AMP (21) tega melakukan perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa pacarnya sendiri yang berinisial VR (22).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta di balik adanya seorang perempuan yang membawa jasad laki-laki ke rumah sakit sontak gemparkan Majalengka.

Rupanya jasad laki-laki itu merupakan pacar dari si perempuan yang membawa mayat itu ke rumah sakit.

Kepolisian mengungkap bahwa mayat pria tersebut teridentifikasi bernama VR atau Varhan Ripana (23).

Dia rupanya meninngal dengan cara dikurung di kamar selama berhari-hari oleh pacarnya sendiri A atau AMA (21).

Perempuan berinisial A sendiri rupanya merupakan salah satu mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Majalengka.

Lalu apa yang membuat mahasiswi ini tega melakukan pembunuhan terhadap pacarnya tersebut ?.

Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian menjelaskan bahwa dalam kejadian ini ada penganiayaan yang terjadi pada Rabu, 30 April 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.

Penganiayaan itu terjadi di rumah pelaku di Blok Tiga, Desa Lengkong Wetan, Kecamatan Sindangwangi.

“Modus operandi pelaku dilatarbelakangi emosi yang meledak ketika korban meminta diantarkan pulang ke rumah orang tuanya," Willy di Mapolres Majalengka, Senin (5/5/2025) dikutip dari TribunJabar.id.

"Permintaan itu menyulut kemarahan tersangka karena hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga korban,” sambung Willy.

Pelaku yang merupakan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Majalengka ini merasa terhina ketika mendengar nama orang tua korban disebut.

Ia kemudian memukul korban berkali-kali di bagian mata, tangan, pundak, dan pinggang, menggunakan tangan kosong dan ponsel.

Tak berhenti di situ, korban tidak diberi pertolongan medis dan dikurung dalam kamar selama tiga hari.

“Tersangka juga mengunci kamar dan membiarkan korban dalam kondisi lemah hingga akhirnya meninggal dunia,” jelas Ari.

Halaman
12

Berita Terkini