Rumah Iskandar dengan TKP kecelakaan hanya berjarak 100 meter.
"Kalau kejadian yang pasti saya enggak tahu, saya di tempat itu sudah ada korban, sudah ada (korban) di kolam. Saya ke situ udah ada korban," ungkap Iskandar, dikutip dari wawancara Kompas TV.
Diungkap Iskandar, seluruh korban tewas dalam kecelakaan tersebut sebelumnya berada di dalam angkot.
Akibat ditabrak truk tronton, angkot yang ditumpangi para guru itu rusak parah dengan kondisi gepeng.
Bukan cuma angkot yang hancur, rumah warga yang ditabrak truk juga mengalami rusak parah.
Satu penghuni rumah yang ditabrak truk tersebut pun turut menjadi korban luka.
"Kalau korban meninggal itu penumpang angkot semua. Kalau yang punya rumah cuma luka. Yang punya rumah yang kena satu orang, putri namanya Umingatun," imbuh Iskandar.
"Rumahnya (Rumah yang ditabrak) tuh seperti itu, rumahnya parah tuh," sambungnya.
Saat kecelakaan itu terjadi, Iskandar mengaku sedang membeli bensin.
Alangkah terkejutnya Iskandar saat mendengar tetangganya bercerita bahwa mereka mendengar suara mengerikan sebelum insiden tabrakan.
Yakni suara keras klakson yang ternyata berasal dari truk dan angkot.
"Saya kan baru beli premium, saya pulang, aduh kok di jalanan seperti itu. Kalau di rumah itu dengar suara klakson, tetangga saya bilang dengar suara klakson. Tapi kalau udah blong tuh gimana lagi kejadiannya," kata Iskandar.
Perihal kecelakaan tragis itu, Iskandar menceritakan kondisi TKP.
Kata Iskandar, di wilayah TKP memang sudah sering terjadi kecelakaan.
Hal itu karena kondisi di sekitar TKP yang merupakan tanjakan tajam sehingga menyulitkan pengemudi kendaraan saat melintas.
"Betul tuh, rawan kecelakaan di sini. Mobil mogok tuh pasti, ini ada orang membawa bendera (tanda peringatan) di tanjakan. Kalau dari bawah itu enggak kuat, dari bawah itu disuruh berhenti dulu," akui Iskandar.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t