Nenek Asyah juga sebenarnya tinggal tak jauh dari lokasi.
"Bisa ditempuh 5 menit perjalanan, cuman beda kampung saja," katanya.
Baca juga: SOSOK Ibu Tiri Rekayasa Penculikan Anaknya Agar Suami Pulang, Respon Ibu Kandung Korban Mengejutkan
Seorang pelaku, Ahmad Jarkasih (50) mengaku melakukan penganiayaan terhadap Nenek Asyah karena panik.
Ia mendapat informasi bahwa anaknya diculik.
"Anak saya dibawa gitu, sama culik gitu. Ada isu anak saya diculik, terus pingsan di rumah anak saya itu," katanya.
Mengaku panik, ia kemudian melampiaskannya pada Nenek Asyah dengan cara memukul pada bagian wajah.
"Saya memang mukul, saking kagetnya lihat anak pingsan di rumah. Satu kali, bagian muka," katanya.
Setelah memukul, Jarkasih baru mengetahui ternyata Nenek Asyah bukan pelaku culik.
"Gak tahu (tinggal dimana). (Katanya) orang jauh mau ke anaknya gitu katanya. Ya memang nyasar, saya kaget gak ingat anak saya diculik gak tahunya bukan gitu. Nyesal, sekarang ya gimana lagi," katanya.
Sementara Nenek Asyah kini tengah menjalani perawatan medis rumah saki.
"Muka aja," kata Nenek Asyah.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan ada dua pelaku pemukulan Nenek Asyah.
Pelakunya adalah Ahmad Jarkasih dan Kohar.
Menurutnya dua tersangka melakukan pemukulan akibat terprovokasi informasi menyesatkan.
"Akibat tersangka terprovokasi dengan informasi yang menyebutkan jika korban merupakan pelaku penculikan anak," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6w