"Inilah kenapa persepsi seperti ini menjadi opini sesat di masyarakat. Bapak tahu bahasa yang dideskripsikan di masyarakat? pengerahan masa apa untuk membuat anarkis? atau sudah terjadi? kasus Depok itu apa melibatkan Hercules? kenapa saudara hanya menyebut nama Hercules di komisi III. Karena ini statement yang membuat gaduh di masyarakat, ini tendensinya fitnah," imbuh Agustinus Nahak ngotot.
"Silahkan saudara komplain kepada media, yang mengangkat nama GRIB itu media, bahwa yang melakukan pembakaran mobil adalah ketua GRIB Depok, GRIB sebagai organisasi yang bersifat nasional ada ketua umumnya, kalau kejadian itu melibatkan kan harus diminta pertanggungjawaban ketua umum," timpal Daniel.
Ogah mengalah, Agustinus pun mendebat Daniel.
Sunan Kalijaga juga ikut berdebat dengan tim TUMPAS seraya membela Hercules.
"Hercules memang tertangkap tangan melakukan kejahatan? mau ditangkap?" tanya Agustinus.
"Ya tidak juga," ujar Daniel.
"Lalu kenapa mau ditangkap? tanya Agustinus.
"Kalau kalian memang objektif datangnya ke DPR, pasti kalian akan mengangkat beberapa kasus yang terjadi, tidak hanya Hercules atau GRIB. Kalau memang tidak ada tendensi ke Hercules atau GRIB, kenapa kalian tidak kumpulkan bahan-bahan ada kejadian pembegalan, pemerkosaan, kenapa hanya Hercules dan GRIB?" imbuh Sunan Kalijaga.
"Tidak langsung tangkap ya, tidak. Artinya harus dimaknai secara utuh bang," kata Rapen Sinaga dari TUMPAS.
"Jelas-jelas saudara bicara tangkap Hercules kok gimana. Masa sekarang mau salahin media," pungkas Sunan.
Kembali berdebat, Sunan lantas menyindir TUMPAS soal panjat sosial alias pansos.
"Kita bicara momentum," ujar Daniel.
"Momentum atau pansos? ini beda loh," sentil Sunan.
"Silahkan saja," pungkas Daniel.
"Karena ini opini sesat dan ini sangat merugikan klien kami dan keluarganya," tegas Agustinus.