"(Ada warga) berteriak yel-yel, untuk menyelamatkan Persikas karena klubnya berpindah tempat dibeli pihak lain. Sikap ini adalah sika yang tidak beradab, yang menempatkan sebuah masalah tidak pada tempatnya," imbuh Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, KDM pun menyebut gerombolan warga yang meneriakkan klub sepakbola Persikas adalah tidak punya hati dan egois.
"Yang paling penting adalah hilangnya nalar rasa hati, hilangnya hati dan cinta pada orang yang terlalu mengedepankan ego untuk membela klubnya tapi mengabaikan fakta derita warga," ujar Dedi Mulyadi.
Terkait dengan aksinya mengamuk yang viral, Dedi Mulyadi bereaksi jika disebut emosional.
Bagi KDM, tidak penting adanya citra atau julukan buruk dari masyarakat.
Sebab yang terpenting bagi KDM adalah ia bisa mendidik rakyat.
"Tentunya kemarahan saya akan diframing 'menjadi pemimpin yang emosional' dan akan dibawa ke mana-mana. Bagi saya itu tidak penting, silahkan saja, mendidik rakyat bagi saya lebih penting dari sekedar memikirkan popularitas dan elektabilitas," akui Dedi Mulyadi.(*)
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t