Dia mengatakan menyiram air karena anaknya tergencet.
"Tadi bocah kegencet bang. 'Woi tolong woi'," katanya.
Baca juga: Awalnya Sangar Sumpahi Dedi Mulyadi Hanya 1 Periode, Cucu Eks Bupati Ciut Didatangi Gubernur Jabar
Ketika digeledah, polisi menemukan sebuah jimat dari tas milik pelaku.
Ia mengaku jimat itu bukan untuk kebal, melainkan usaha.
"Biasa usaha pak. Ya biasa yang namanya usaha apa aja yang penting halal," katanya.
Pria tersebut mengatakan berprofesi sebagai tukang bangunan.
Ia pun mengaku menyiram Dedi Mulyadi bukan karena disuruh.
"Gak, Demi Allah. Kita percaya ada dua alam," katanya.
Sementara Dedi Mulyadi sama sekali tak menyinggung soal penyiraman tersebut saat memberi sambutan pada warga Bekasi.
"Jadi saya mencintai Bekasi, karena mencintai itu kadang sikapnya menyakitkan. Saya mencintai Bekasi lihat Bekasinya kumuh, kalau saya mencintai Bekasi, Bekasinya kumuh, Bekasinya banjir berarti saya harus menyelesaikan kekumuhan dan banjir," kata Dedi di atas panggung.
Padahal tampak baju Dedi bagian kanan belakang basah.
Entah karena terkena siraman air, atau basah akibat keringat.
"Kalau kumuh berarti bangunan kumuhnya harus dibongkar dulu. Kalau banjir berarti penyebab banjirnya harus diberesin dulu karena saya mencintai," ucap KDM.
Ia mengatakan jika bukan karena mencintai untuk apa datang jauh dari Bandung ke Bekasi.
"Kalau saya jadi gubernur tidak mencintai ngapain datang ke Bekasi capek-capek, mending di Bandung cicing (diam). Dari Bandung saya pergi ke Singapur, dari Singapur saya pergi ke Perancis pulangnya saya cerita 'nih saya bawa investasi', padahal bohong," ucap Dedi.