Cara Agam Bertahan Hidup Saat Bermalam dengan Jasad Juliana, Tak Bisa Masak, Kaki Terhantam Batu

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EVAKUASI JULIANA MARINS DI RINJANI - Cara Agam Bertahan Hidup Saat Bermalam dengan Jasad Juliana, Tak Bisa Masak, Kaki Terkena Longsor Batu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap cara rescuer bertahan hidup saat bermalam dengan jasad Juliana Marins di tebing Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ada empat rescuer yang bermalam bersama jasad Juliana Marins.

Mereka adalaha Agam, Hafid, Tio dan Samsul.

"Ya inilah keadaan tidur di tebingan, mau mengevakuasi," kata seorang recuer saat merekam video di tebingan.

Jarak mereka dengan jasad Juliana sekitar 3-4 meter.

"Kayak di film-film ini," sahut Agam.

Mereka semua tidur dengan terikat tali menggunakan sleeping bag atau kantong tidur dengan jaket seadanya.

Tubuh mereka terikat dengan tali yang dikaitkan pada bebatuan.

Lokasi jasad Juliana terbilang sangat ekstrim.

"Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulis Agam di Instagram.

Selama proses evakuasi jasad Juliana, mereka tidak makan.

"Kami gak bisa masak. Medannya terlalu curam," kata Agam saat live Instagram.

Untuk bisa tetap bertahan hidup di tengah medan terjal juga cuaca yang sangat dingin, para rescuer mengisi perut dengan biskuit.

Baca juga: Cerita Pendaki Lihat Juliana Marins Jatuh di Rinjani, Mendadak Hilang, Curiga Alami Darah Rendah

"Saya hanya makan cokelat dan biskuit," kata Agam.

Lokasi jasad Juliana merupakan tebingan curam dengan kemiringan sampao 90 derajat.

Halaman
12

Berita Terkini