Cara Agam Bertahan Hidup Saat Bermalam dengan Jasad Juliana, Tak Bisa Masak, Kaki Terhantam Batu

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EVAKUASI JULIANA MARINS DI RINJANI - Cara Agam Bertahan Hidup Saat Bermalam dengan Jasad Juliana, Tak Bisa Masak, Kaki Terkena Longsor Batu

Tebingan juga terdapat bebatuan yang labil.

Bahkan Agam juga terkena batu yang jatuh.

"Kaki saya kena batu," katanya.

Baca juga: Ayah Ungkap Ekspresi Juliana Marins Sebelum Tewas di Gunung Rinjani, Sempat Cerita Soal Mimpi

Sementara Samsul Padli bercerita perlu kehati-hatian untuk bisa mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil itu.

Oleh karenanya mereka membutuhkan waktu berjam-jam untuk bisa membawa jenazah Juliana dari tebing Rinjani.

"Kalau ditarik ada longsoran pasir, ada batu juga," katanya.

Proses penarikan dilakukan mulai dari pukul 08.00 Wita sampai 14.00 Wita.

Ia mengatakan alasan harus bermalam bersama jasad Juliana Marins.

"Turun sampai sana malam. Mau tidak mau harus kita tunggu,"

"Kami berempat yang menginap. Ada dari Basarnas juga," kata Samsul.

Diketahui bahwa Juliana Marins dilaporkan jatuh di Cemara Nunggal Gunung Rinjani NTB pada Sabtu (21/6/2025).

Jenazah Juliana berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6/2025).

"Itu berat naikin jenazah," kata Samsul.

Jasad Juliana Marins kemudian diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.

Baca juga: Bukan Cuma Agam, Ini Tim yang Turun ke Jurang untuk Evakuasi Juliana Marins, Sama-sama Pahlawan

Menurut Plt Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, dr Mike Wijayanti Djohar hasil otopsi Juliana sudah keluar.

Pihak dokter sudah menyerahkan hasilnya ke penyidik polisi.

"Kami tidak bisa sampaikan di sini karena permintaan penyidik. Nanti kami serahkan, meskipun sudah ada tapi nanti kami sampaikan ke penyidik dulu," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkini