Viral di Media Sosial

Jejak Karir Bupati Pati Sudewo, Viral Sulut Amarah Warga Usai Naikan Pajak 250 Persen, Tantang Demo

Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BUPATI VIRAL - Bupati Pati Sadewo. Bupati Pati Sudewo baru-baru ini viral di media sosial karena kebijakannya yang menyulut amarah warganya. Keputusannya membuat ribuan warganya ramai-ramai akan menggelar aksi unjuk rasa.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bupati Pati Sudewo baru-baru ini viral di media sosial karena kebijakannya yang menyulut amarah warganya.

Sebab dia telah menaikan Pajak Bumi dan Bangunan hingga 250 persen.

Sontak hal itu mendapat penolakan dari warganya.

Namun Sudewo mengaku tak takut bahkan menantang meski didemo puluhan warga sekalipun. 

Ucapannya itu beredar dalam video yang viral beredar di media sosial.

“Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ujar Sudewo, dikutip via Kompas.com, Rabu (6/8/2025).

Dalam video terpisah, kericuhan terjadi setelah warga mengeruduk Satpol PP.

Sebab uang hasil donasi warga untuk unjuk rasa disebut-sebut telah disita Satpol PP.

"Provokatornya bupati, provokatornya bupati !," teriak warga dalam video Kompas TV, Rabu.

Sementara itu diketahui bahwa kenaikan PBB ini diumumkan Sudewo dalam rapat bersama para camat dan anggota PASOPATI di Kantor Bupati Pati pada Minggu (18/5/2025).

"Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik," ujar Sudewo, dikutip dari situs resmi Humas Pati, Selasa (5/8/2025).

Menurut Sudewo, tarif PBB di Kabupaten Pati selama ini tidak pernah disesuaikan sejak 14 tahun terakhir.

Akibatnya, penerimaan daerah dari sektor pajak tergolong rendah, bahkan tertinggal dari kabupaten-kabupaten tetangga. 

"PBB Kabupaten Pati hanya sebesar Rp 29 Miliar, di Kabupaten Jepara Rp 75 miliar. Padahal, Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Jepara," kata Sudewo.

Sementara ribuan warga dikabarkan akan turun ke jalan dalam demonstrasi akbar pada 13 Agustus 2025, menolak kenaikan pajak yang dianggap memberatkan.

Halaman
12

Berita Terkini