TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ibunda dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Epi Seprina Mirpey mengaku menemukan banyak kejanggalan sebelum putranya itu tewas di tangan seniornya.
Awalnya, kata dia, dia ingin melepas rindu dan ingin tahu kabar sang putra.
Namun dia tak kunjung mendapat kabar.
"Kalau kejanggalan terlalu banyak. Saya pun anak ini, kalau pun tahu dia sakit, kasih info minimal orang tua kasih tahu," kata Epi lirih dikutip dari video saat dia diwawancara unggahan FB Ratna Melisa Hale, Jumat (8/8/2025).
Epi mengaku dirinya juga sulit menghubungi putranya itu via telepon, karena handphone korban dipegang oleh seniornya.
Epi pun tak menyangka bahwa putranya itu sudah babak belur dipukuli.
"Kalau saya pun anak sudah sakit banyak, sudah dibawa ke rumah sakit, sudah di ICU, kenapa HP ditahan terus, dia sama sekali tidak bisa komunikasi dengan saya sama sekali di saat dia sudah sakit banyak, saya WA, Pasi Intelnya hanya di read-read saja," ujarnya.
"Saya sampai mohon-mohon, Dansi tolong kasih tahu anak saya kabar, saya kepikiran maksudnya toh," sambung Epi.
Setelah sekian waktu berulang kali kirim WA, akhirnya Epi bisa berkomunikasi via sambungan WhatsApp.
Dia mendapati suara sang putra sudah berbeda dibanding biasanya.
"Anak saya punya suara sudah beda, 'mama shalom', 'iya shalom', 'Lucky bagaimana kabarnya', itu saya belum tahu kalu dia sudah sakit banyak itu," cerita Epi.
Epi menjelaskan bahwa saat itu Prada Lucky mengaku baik-baik saja dan dia juga mengaku rindu.
Prada Lucky juga menanyakan kapan ibunya itu datang, dan Lucky meminta Epi untuk datang dengan naik pesawat.
Epi merasa perkataan putranya itu aneh.
"Belum merasa (curiga), tapi dia punya omongan saya kerasa kok aneh. 'Mama nanti bulan depan mama datang ke sini pakai pesawat, nanti Lucky booking tiket pesawat ya'," kata Epi menirukan ucapan Prada Lucky.