Kode Keras Tasya Farasya Soal Alasan Ceraikan Ahmad Assegaf, Hubungan Tak Baik Tapi Suami kekeuh

Tasya Farasya kembali menekankan soal hak istri meminta cerai pada suaminya.

"Jadi istri pun tuh boleh berhak minta cerai ?" tanya Tasya.

Mendengar pertanyaan itu, Ahmad Assegaf tampak menoleh ke Tasya lalu menunduk.

"Boleh kalau memang istri mendapat perlakuan buruk atau tidak mendapat hak-haknya maka ada beberapa kenapa untuk istri mendapat perceraian dari suami. Cuman hak cerai ada di suami, tapi hak nikah ada di istri, yang menentukan dia mau menikah dengan siapa itu istri. Suami kan cuma bilang iya saya terima. Sebenanrya yang menikahi itu kan istri kepada suami diwakili walinya," katanya.

"Wakili dengan orang tuanya, omnya," timpal Ahmad Assegaf.

Habib Jafar lantas menjelaskan alasan mengapa hak nikah tidak pada suami dan hak cerai di istri.

"Kalau hak cerai ada di istri, susah juga, kayaknya setiap senin dan rabu. Karena cerai itu sesuatu yang sakral, bahkan bercanda pun jatuh talaknya," kata Habib Jafar.

Tasya Farasya kemudian mengajukan pertanyaan penting soal hal tersebut.

Hal ini seolah menjadi kode keras dari Tasya jika dikaitkan dengan kondisi sekarang dimana ia menggugat cerai suaminya, Ahmad Assegaf.

Baca juga: Jejak Masa Lalu Ahmad Assegaf Jadi Sorotan, Tasya Farasya Sempat Bongkar Sifat Buruk Suami

"Tapi gimana misalnya keadaan rumah tangganya udah gak baik-baik aja, terus suaminya kekeuh gak mau menceraikan istrinya gitu," katanya.

Jika memang kondisi demikian, menurut Habib Jafar, sebaiknya istri menempuh skema yang diperbolehkan agama Islam.

"Ya istri kemudian memakai skema yang diperboleh oleh agama untuk menuntut cerai yang puncaknya minta hakim untuk menceraikan. Bahkan sebelum kita nikah itu kan sudah ada tuh di surat nikah apa yang menjadi kewajiban suami yang kemudian nanti akan jatuh talak kalau suami tidak melakukannya," katanya.

Menurut Habib Jafar, skema tersebut mulai dari nasihat, kemudian pisah ranjang, hingga mengutarakan secara tegas.

"Kalau itu gak, wajib cerai," katanya.

"Berarti mental health dalam islam udah menjadi salah satu concern juga yah," kata Tasya Farasya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t