Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kades Bogor Semprot Dedi Mulyadi Usai Tak Dapat Setoran dari Truk Tambang, Kini Istrinya Pamer Uang

Kades Bogor Semprot Gubernur Dedi Mulyadi Usai Tak Dapat Setoran dari Truk Tambang, Kini Istrinya Pamer Uang

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
KADES BOGOR SEMPROT GUBERNUR DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KIRI). Kades Rengasjajar sekaligus pengusaha tambang, Rusli (KANAN). Kades Bogor Semprot Dedi Mulyadi Usai Tak Dapat Setoran dari Truk Tambang 

Maka jika ditotal, uang setoran dari pihak tambang yang diterima Rusli sebagai kades bisa mencapai Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar setahun.

"Miliaran satu tahun tapi kompensasi dibagikan ke masyarakat per tahun, bisa Rp 1 juta Rp 500 ribu kalau mau lebaran. 9 masjid sudah dibangun dari dana itu," katanya.

"Rp 25 miliar harusnya sudah bisa membangun infrastruktur yang baik," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Sosok Rusli Pemilik 9 Tambang Sudah 3 Periode Jabat Kades di Bogor, Terima Setoran, Istri Pamer Uang

Tapi nyatanya kondisi di Cigudeg, Rumpin, dan Parungpanjang justru semrawut.

Jalan rusak parah, macet setiap waktu, hingga ancama kesehatan karena debu tambang.

Dedi Mulyadi mengatakan meski memiliki pemasukan melimpah, namun masyarakat sekitar juga tidak sejahtera.

"Yang kaya orang luar. Orang sananya jadi baleunghar (kaya) gak ?" tanya KDM.

"Ada pak anu beunghar," timpal Rusli.

"Nya pak lurah," kata Dedi Mulyadi.

Rusli mengklaim dia sebagai pengusaha dan pemilik perusahaan lain sudah memberi keleluasaan bagi warga yang bisnis batu tambang.

"Banyak yang jadi suplier, kredit mobil Palisade. Sekarang jadi kredit macet, ada juga warga yang dikasih keleluasan potongan harga per kubik. Misal split Rp 160 ribu kita masukan uang Rp 5 juta dikasih potongan Rp 5 ribu. Dari situ lah masyarakat yang namanya pengurus mobil dan mogek," kata Rusli.

Tapi pada faktanya tidak semua masyarakat sejahtera setelah gunung-gunung di kawasan itu ditambang.

"Cuma jadi kaya mah gak. Buktinya ini usaha," kata Dedi ke anggota Linmas yang mengaku susah sejak tambang ditutup.

Dedi menemukan fakta bahwa rumah petugas Linmas yang protes tersebut juga masuk kategori tidak layak huni.

Baca juga: Gaya Hedon Istri Rusli Kades di Bogor, Pamer Tumpukan Uang Saat Warga Susah karena Penutupan Tambang

Namun begitu, Kades Rusli justru melawan pernyataan Dedi Mulyadi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved