Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ledakan di SMAN 72

Ini Makna dari 6 Tulisan di Senjata Milik Pelaku Ledakan SMAN 72, Tiru Teroris Ternama di Dunia

Inilah makna dari 6 tulisan yang ada di senjata mainan milik terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta. Pengamat terorisme sampai angkat bicara.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
istimewa
LEDAKAN DI SMAN 72 - Aktivitas FN terekam CCTV sebelum ledakan di SMAN 72 Jakarta. Polisi pastikan dia siswa, motif masih didalami. 

Agartha dianggap sebagai tempat peradaban murni yang tersembunyi di dalam bumi.

Tapi mitos soal Agartha itu justru diadopsi oleh ekstremis sayap kanan global sebagai supremasi kulit putih dan simbol tatanan dunia murni.

Orang-orang yang mempercayai Agartha menganggap keberadaannya terancam akibat globalisme, keberagaman dan imigrasi dari penduduk bumi.

LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Penampakan senjata di SMAN 72 Jakarta (KIRI). Masjid lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta (KANAN). Ledakan di SMAN 72 Jakarta Saat Komat Shalat Jumat, Ditemukan Senjata, Siswa Lihat Sosok Mencurigakan
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Penampakan senjata di SMAN 72 Jakarta (KIRI). Masjid lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta (KANAN). Ledakan di SMAN 72 Jakarta Saat Komat Shalat Jumat, Ditemukan Senjata, Siswa Lihat Sosok Mencurigakan (Youtube Kompas TV)

2. 14 words

Selanjutnya, tulisan yang disorot di senjata tersebut adalah 14 Words.

14 words berasal dari slogan supremasi kulit putih yang kerap dikaitkan dengan gerakan terorisme di Amerika Serikat.

14 sendiri berasal dari jumlah kata di slogan para terorisme di AS yakni 'We must secure the existence of our people and a future for white children'.

Slogan tersebut dibuat oleh anggota kelompok ekstrem kanan bernama David Lane.

Slogan itu belakangan menjadi kode dari kelompok rasis, neo nazi dan ekstremis sayap kanan di AS.

3. Brenton Tarrant

Lalu tulisan ketiga yang juga tak kalah disorot di senjata mainan pelaku adalah nama Brenton Tarrant.

Brenton Tarrant ternyata adalah pelaku penembakan massal di dua Masjid Selandia Baru, Christchurch di tahun 2019.

Akibat perbuatannya, Brenton membunuh 51 orang serta membuat 89 orang jamaah masjid terluka.

Lantaran aksinya itu, Brenton pun ditangkap polisi dan hingga kini masih mendekam di penjara.

4. Luca Traini

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved