Tak Gentar Disantet, Anak Purbaya Bikin Sayembara Cari Akun yang Hina Keluarga, Hadiahnya Fantastis

Ringkasan Berita:

• Anak Menkeu Purbaya, Yudo Sadewa, buat sayembara ratusan juta untuk mencari netizen yang menghina keluarganya.
• Ia menegaskan kritik boleh, tapi hinaan ke keluarganya sudah kelewat batas.
• Yudo juga sempat bikin heboh karena mengaku keluarganya diteror “santet”, tapi belakangan menyebutnya hanya manipulasi jin.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anak kedua Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Achilles Sadewa mengurai kemarahannya di media sosial lantaran tak terima keluarganya dihina.

Pemuda kelahiran tahun 2005 itu juga kesal karena sang ayah, Purbaya difitnah.

Tak tinggal diam, Yudo akhirnya membuat sayembara.

Yakni Yudo ingin memburu netizen yang melayangkan ujaran kebencian serta fitnah kepada keluarganya.

Sebelumnya, Yudo juga sempat disorot karena menceritakan teror santet yang dialami keluarganya.

Tak gentar dapat teror santet, Yudo kini kembali melawan pihak yang mengganggu keluarganya.

Sosok Purbaya sang Menteri Keuangan memang tengah jadi sorotan se-Indonesia.

Hal itu lantaran Purbaya dinilai tegas dan berani mengambil kebijakan guna kepentingan rakyat.

Purbaya pun menjelma bak jadi idola baru di hati masyarakat.

Di tengah kekaguman publik kepada Purbaya itu, rupanya ada segelintir pihak yang tak suka.

Hal tersebut diketahui dari curhatan Yudo soal pihak yang menghina keluarganya.

Yudo membagikan tangkapan layar sebuah akun bernama emma_irma9 di Instagram yang meledek anak Purbaya dengan sebutan autis.

"Bocah autis," tulis akun tersebut di sebuah postingan.

Tak hanya menghina, akun tersebut juga mengurai isu miring soal Purbaya.

"Bapak lo noh selingkuh sama staff R P. Bapak lu mending kerja aja yang benar jangan selingkuh mulu anj**," tulis akun tersebut.

Ogah diam atas hinaan dan fitnahan tersebut, Yudo pun bertindak.

Dalam akun Instagram-nya, Yudo mengumumkan sebuah sayembara dengan hadiah fantastis bagi siapa saja yang bisa menemukan pemilik akun penghina keluarganya.

Yudo bahkan merincikan jumlah uang untuk orang yang bisa membongkar informasi akun tersebut.

Hadiahnya adalah Rp1,6 juta hingga Rp167 juta.

"Bounty yang menghina kakak aku.

Ungkap identitas asli = $100
Berhasil memenjarakan = $10000," tulis Yudo dalam akun Instagram story-nya.

Lebih lanjut diakui Yudo, ia sebenarnya tidak masalah jika sang ayah dan keluargnya dikritik.

Tapi Yudo tidak suka jika keluarganya dicaci maki.

"Kritik, silahkan. Tapi kalau mencaci maki dengan kata kasar itu sudah bukan kritik lagi tetapi menghina," pungkas Yudo.

Baca juga: Inilah Profil Yudo Sadewa, Anak Menkeu Purbaya yang Sindir Sri Mulyani, Penghasilannya Tak Main-main

Sempat diteror santet

Sebelum mengumumkan sayembara guna menangkap pelaku yang menghina keluarganya, Yudo sempat disorot beberapa waktu lalu.

Hal itu Karena Yudo mengaku baru-baru ini rumahnya dapat teror mistis.

Atas teror tersebut, Yudo menitipkan pesan kepada keluarganya yakni agar jangan ada yang takut dengan teror tersebut.

Untuk diketahui saat ini Yudo kini tidak tinggal di Indonesia melainkan di Amerika Serikat.

"Keluarga kami diteror oleh santet di rumah. Semakin Anda percaya maka santet itu makin kuat, jadi saya usahakan bilang satu keluarga untuk jangan percaya pada begituan. Percayalah kepada Allah jangan percaya takhayul," kata Yudo Sadewa dikutip pada Senin (13/10/2025).

Baca juga: Beda Sikap Gubernur DKI dengan Jabar Soal Data Menkeu Purbaya, Pramono Ngaku, KDM Suruh Menteri

Terkait dengan teror tersebut, Yudo mengaku sudah tahu siapa sosok pelaku santet yang menyerang keluarganya.

Kata Yudo, pelaku santet tersebut adalah jin yang memanipulasi manusia.

"Tidak ada yang namanya hantu santet dan kesurupan. Mereka semua adalah ulah jin yang memanipulasi pola pikir manusia sehingga menciptakan halusinasi yang seolah-olah terlihat nyata untuk takut selain kepada Allah," pungkas Yudo.

Karena hal itulah Yudo meminta keluarganya agar bersikap secara wajar menanggapi teror sante tersebut.

"Jangan berpikir dengan logika mistika, berpikirlah secara ilmiah," imbuh Yudo.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News