Padat Karya Tahap Ketiga Dimulai, 263 Pekerja Dikerahkan Bersihkan Titik Rawan Bencana di Bogor
Sebanyak 263 pekerja padat karya kembali diturunkan untuk membersihkan titik-titik rawan bencana di Bogor saat musim hujan mulai menguat.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebanyak 263 pekerja padat karya yang memasuki tahap ketiga mulai kembali bekerja pada Rabu (19/11/2025).
Mereka diminta melakukan pembersihan di wilayah, terutama di titik-titik yang berpotensi terjadi bencana.
Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberi peringatan bahwa wilayah Bogor berpotensi mengalami angin kencang dan hujan lebat.
Untuk itu, saat memimpin apel pekerja padat karya di halaman Kolam Retensi Cibuluh, Bogor Utara, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menegaskan agar para pekerja menyasar lokasi-lokasi yang kerap terdampak bencana, baik ringan maupun sedang.
“Apa yang dikerjakan tentu sesuai dengan kebutuhan wilayah. Contohnya di Cibuluh ini dekat kolam retensi, beberapa waktu terakhir sering terjadi banjir akibat penyempitan saluran air dan pendangkalan drainase yang ada antara saluran Ciheuleut dan Cibuluh,” urainya.
Padat karya kali ini, sambung Jenal Mutaqin, menjadi pemicu gerakan beberesih wilayah agar pendangkalan saluran air minimal bisa berkurang.
Pekerjaan berlangsung selama 10 hari dengan durasi kurang lebih lima jam per hari. Para pekerja padat karya mendapat makan siang dan honor harian sebesar Rp120.000.
“Jadi ini ikhtiar untuk menambah penghasilan dan pendapatan warga masyarakat, walaupun hanya 10 hari. Tapi ikhtiar ini setiap tahun terus ada, termasuk program-program lainnya. Job fair dan BLK terus kita aktivasi agar peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat bisa bertambah dan meningkat,” paparnya.
Padat karya tahap ketiga ini diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dengan total pekerja dari tahap pertama hingga sekarang mencapai 1.700 orang.
“Pesertanya diambil salah satunya dari para pengamen yang kemarin terjaring razia oleh saya, lalu dari desil masyarakat tidak mampu melalui aspirasi wakil rakyat, kemudian dari forum RW yang memang terlibat langsung mendata warga menganggur yang masuk desil 1 sampai 5,” tutupnya.
Plt. Kepala Disnaker Kota Bogor, Taufik, menambahkan, selama sepuluh hari ke depan, 263 pekerja di tahap ketiga ini serentak melakukan aksi bersih-bersih di enam kecamatan.
Rinciannya terdiri dari 50 pekerja seni, 50 dari paguyuban RW, dan 163 pekerja rentan.
“Yang di Cibuluh ini hanya perwakilan dari dua kecamatan, yaitu Bogor Utara dan Tanah Sareal,” pungkas Taufik.
| Keseharian Kakek 70 Tahun yang Cabuli 2 Anak di Kota Bogor, KPAID : Pelaku Adalah Predator |
|
|---|
| Jelang Libur Panjang Nataru, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Minta Pengawasan Tempat Wisata Ditingkatkan |
|
|---|
| Dari Dapur Kos, Mamain Frozen Food Bogor Raup Omzet Rp150 Juta per Bulan Berbekal Modal Rp300 Ribu |
|
|---|
| Canangkan Program 1 Kecamatan 1 Hutan Kota, Pemkab Bogor Minta Kecamatan Siapkan Lahan |
|
|---|
| Pemkot Bogor Raih Peringkat Kedua BKN Award 2025, Dedie Rachim Apresiasi Transformasi ASN |
|
|---|
